Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non-Performing Loan (NPL) pada Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Mikro Sektor Pertanian di Kabupaten Bogor (Studi Kasus: Bank BRI).
Abstract
Pemerintah mengeluarkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk
membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan
modal investasi ataupun modal kerja. Namun, masih banyak orang yang belum
merasakan akses dari KUR. Salah satu indikasi keberhasilan KUR yaitu
berdasarkan rasio Non-Performing Loan (NPL) pada bank penyalur KUR yaitu
Bank BRI. Kabupaten Bogor merupakan daerah yang memiliki potensi
pengembangan UMKM yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi karakteristik nasabah yang mendapatkan penyaluran KUR di
Kabupaten Bogor dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi NPL KUR
mikro pada Bank BRI di Kabupaten Bogor. Metode analisis yang digunakan adalah
regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status debitur lancar dan
macet Bank BRI berbanding lurus dengan karakteristik usia, jumlah pinjaman, dan
jarak tempat tinggal dimana semakin bertambahnya variabel tersebut maka debitur
cenderung akan berstatus kredit macet. Namun, berbanding terbalik dengan jangka
waktu meminjam debitur, yaitu debitur berstatus lancar memiliki jangka waktu
yang lebih lama. Debitur dengan status kredit lancar memiliki rata-rata pendidikan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan debitur berstatus macet. Berdasarkan jenis
kelamin mayoritas debitur berstatus lancar adalah perempuan, begitu sebaliknya.
Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kredit macet yaitu usia,
jumlah pinjaman, frekuensi pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan jarak tempat
tinggal.