Induksi Mutasi dengan Kolkisin dan Seleksi In Vitro pada Kalus Nilam (Pogostemon cablin Benth.) untuk Toleransi terhadap Kekeringan
View/ Open
Date
2018Author
Lestari, Nur Manda Rizky
Ratnadewi, Diah
Hadipoentyanti, Endang
Metadata
Show full item recordAbstract
Varietas nilam yang ada masih sensitif terhadap cekaman kekeringan,
sehingga diperlukan upaya peningkatan variabilitas genetik untuk mendapatkan
varietas baru nilam yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah mutasi dengan kolkisin dan kemudian diseleksi in
vitro menggunakan Polyethylene Glycol (PEG). Penelitian ini bertujuan
mendapatkan varian kalus nilam yang toleran terhadap cekaman kekeringan
melalui induksi mutasi dengan kolkisin dan seleksi in vitro. Diharapkan varian
kalus tersebut dapat diregenerasikan menjadi varian tanaman toleran cekaman
kekeringan di kemudian hari. Kalus direndam dalam larutan kolkisin dengan 4
konsentrasi (0%, 0.02%, 0.04%, 0.06%) dan dilakukan seleksi in vitro pada 3
konsentrasi PEG (0%, 10%, 20%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persentase kalus hidup setelah perendaman dalam kolkisin menurun dengan
peningkatan konsentrasi kolkisin. Lethal dose (LD) yang menyebabkan kematian
populasi kalus sebesar 20% terdapat pada konsentrasi kolkisin 0.046%, sedangkan
LD50 diperkirakan tercapai pada konsentrasi kolkisin 0.097%. Persentase kalus
hidup dalam media seleksi menurun dengan peningkatan konsentrasi kolkisin dan
PEG. Nilai Indeks Penurunan Relatif (IPR) 10% PEG pada kalus yang direndam
dalam kolkisin 0.02 – 0.06% lebih kecil daripada kalus dalam media seleksi 20%
PEG. Kalus-kalus yang mampu bertahan hidup dalam media seleksi 10% dan 20%
PEG berpotensi sebagai varian baru, termasuk kemungkinan memiliki sifat toleran
terhadap cekaman kekeringan lebih baik dari tetua asalnya.
Collections
- UT - Biology [2145]