Diversitas dan Derajat Infestasi Serangga Pengganggu pada Kapal Laut di Pelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggara
View/ Open
Date
2018Author
Alias
Hadi, Upik Kesumawati
Retnani, Elok Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Serangga pengganggu merupakan suatu masalah pada moda transportasi di
Indonesia, di antaranya moda transportasi laut. Keberadaan serangga di dalam kapal
laut termasuk masalah kesehatan global karena berpotensi menularkan penyakit
kepada penumpang dan anak buah kapal (ABK).
Penelitian ini bertujuan menganalisis diversitas, menentukan sebaran, dan
derajat infestasi serangga pengganggu pada kapal laut serta hubungannya dengan
biosekuriti. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Baubau dari bulan November-
Desember 2017 pada 2 jenis kapal laut (kapal penumpang dan kapal barang).
Sebanyak 24 kapal yang diamati, masing-masing 12 kapal penumpang dan 12 kapal
barang. Koleksi serangga dilakukan secara manual dan terpadu pada 4 titik
pengamatan (ruang kemudi, dek, dapur, dan kamar mandi). Koleksi dilaksanakan
malam hari selama 30 menit pada setiap ruangan dengan melibatkan 4 enumerator.
Serangga yang tertangkap dimasukan ke dalam kantong sampel dan diberi label per
jenis serangga, per ruangan, per kapal, dan per jenis kapal. Selanjutnya, serangga
ini dipreservasi dan diidentifikasi di Laboratorium Entomologi Fakultas
Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Variabel biosekuriti diukur dengan
wawancara terbuka menggunakan kuisioner, meliputi: biosekuriti personal,
biosekuriti tempat/peralatan, dan biosekuriti lingkungan.
Ragam jenis serangga pengganggu yang dikoleksi pada 2 jenis kapal laut,
terdiri atas: 7 ordo, 14 famili, 23 genus, dan 27 spesies dengan jumlah 4 686
individu. Lipas Periplaneta americana merupakan jenis serangga pengganggu
dengan jumlah individu dan kelimpahan tertinggi pada 2 jenis kapal laut (907
individu, 37.42% dan 1 316 individu, 58.18%). Indeks keanekaragaman jenis
serangga pengganggu pada 2 jenis kapal laut berada dalam kategori sedang (H ≤ 3),
masing-masing 1.83 dan 1.60. Sebaran tertinggi serangga pengganggu ditemukan
di ruang dapur (45.67% dan 58.89%), sedangkan terendah di ruang kemudi (8.79%
dan 7.60%). Jenis serangga pengganggu pada 2 jenis kapal laut dengan derajat
infestasi sangat tinggi dijumpai pada: lipas (P. americana dan Blattella germanica);
semut (Paratrechina longicornis, Tapinoma melanocephalum, Solenopsis invicta,
Tetramorium sp., dan Monomorium pharaonis); nyamuk (larva Aedes aegypti);
lalat (larva dan dewasa Musca domestica); Bedbug (Cimex hemipterus); dan sandfly
(Psychoda sp.).
Terdapat korelasi sedang antara biosekuriti personal dengan derajat infestasi
nyamuk (r= -0.439), korelasi sedang antara biosekuriti tempat/personal dengan
derajat infestasi lipas (r= -0.468) dan derajat infestasi nyamuk (r= +0.486).
Sementara itu, korelasi antara biosekuriti lingkungan dengan derajat infestasi jenis
serangga pengganggu tidak signifikan (P value > α= 0.05).
Collections
- MT - Veterinary Science [914]