Biodiversitas Makrozoobentos dan Keterkaitannya dengan Ekosistem Padang Lamun di Perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2018Author
Yulinar, RD Fuji
Bengen, Dietriech Geoffrey
Kawaroe, Mujizat
Natih, Nyoman Metta Nyanakumara
Metadata
Show full item recordAbstract
Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang hidup terbenam di perairan yang memiliki salinitas tinggi serta mampu menunjang kehidupan berbagai organisme laut, salah satunya adalah makrozoobentos. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman makrozoobentos serta keterkaitannya dengan komunitas lamun di perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel dilakukan di 4 stasiun, yaitu Stasiun Barat, Stasiun Timur, Stasiun Utara, dan Stasiun Selatan dengan menggunakan metode garis transek. Tiga garis transek dengan panjang 50 meter ditempatkan di masing-masing stasiun dengan jarak antar stasiun 25 meter. Pada setiap garis transek, kuadran berukuran 0,5 m x 0,5 m ditempatkan. Hasil menunjukkan bahwa tiga jenis lamun ditemukan, yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, dan Enhalus acoroides dengan kerapatan lamun berkisar antara 26-226 ind/m2 dan persentase tutupan lamun berkisar antara 5,25-48,60%. Makrozoobentos yang ditemukan adalah Gastropoda, Bivalvia, Echinoidea, serta Holothuriidae dengan kepadatan berkisar antara 4-60 ind/m2. Keanekaragaman makrozoobentos yang didapatkan termasuk ke dalam kategori tinggi yang berkisar antara 3,68-4,36. Kerapatan lamun dan kepadatan makrozoobentos berkorelasi positif sebesar 39,34% serta hasil CA menunjukkan sebaran spasial makrozoobentos di Pulau Tidung berbeda di tiap jenis lamun yang berbeda.