Pola Konsumsi dan Kecukupan Protein Hewani di Kabupaten Bandung.
Abstract
Harga dan kuantitas pangan protein yang dikonsumsi dapat membentuk pola
konsumsi masyarakat. Kenaikan harga pangan protein hewani dapat menurunkan
konsumsi rumah tangga sehingga target konsumsi protein hewani 14.25
gram/kapita/hari tidak dapat terpenuhi. Penelitian ini menggunakan model Almost
Ideal Demand System (AIDS) untuk melihat pola konsumsi dan kecukupan pangan
protein hewani rumah tangga berdasarkan golongan pendapatan dengan
menggunakan data SUSENAS 2016. Komoditi ikan merupakan pangan hewani
yang dominan di konsumsi. Kecukupan protein hewani hanya dipenuhi golongan
pendapatan tinggi. Elastisitas harga silang menunjukkan adanya sifat subtitusi dan
komplementer. Pangan protein hewani dapat menjadi barang normal maupun
barang mewah dilihat dari elastisitas pendapatannya. Simulasi penurunan harga
daging meningkatkan jumlah konsumsi dan mencukupi kebutuhan protein hewani
untuk golongan menengah 14.968 gram/kapita/hari, tinggi 26.539 gram/kapita/hari
dan Kabupaten Bandung 15.576 gram/kapita/hari. Simulasi penurunan harga ikan
dilakukan pada golongan pendapatan rendah menghasilkan peningkatan jumlah
konsumsi dan mencukupi kebutuhan protein hewani menjadi 14.25
gram/kapita/hari.