Pengaruh aktivitas manusia terhadap ekologi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Cagar Alam Pangandaranm, Jawa Barat
View/ Open
Date
2018Author
Setyowati, Dwi Nur
Widyawati, Kanthi Arum
Tsuji, Yamato
Metadata
Show full item recordAbstract
Mayoritas perubahan perilaku primata dikaitkan dengan ketersediaan,
kualitas, dan distribusi makanan pokok. Hal yang sama terjadi pada primata yang
terbiasa dengan kehadiran manusia. Penelitian ini bertujuan menguji keragaman
kondisi dengan kehadiran manusia terhadap monyet ekor panjang pada bujet
aktivitas, komposisi pakan, jarak jelajah harian dan derajat inetraksi agonistik
dengan manusia. Secara spesifik, saya membandingkan perilaku monyet ekor
panjang diantara tiga tipe hari: hari kerja, akhir pekan dan ramadhan. Monyet
ekor panjang menghabisakn banyak waktunya untuk beristirahat (34±4%),
berjalan (30±5%) dan perilaku sosial (24±3%), dan tidak ada aktivitas selain
berjalan yang berbeda diantara tipe hari. Ketika jumlah pengunjung meningkat,
pesentase makan meningkat dan presentase memainkan sampah manusia
menurun. Komposisi pakan monyet ekor panjang stabil diantara tiga tipe hari
(Pakan utama: makanan manusia: 17%, daun 34%, dan buah dan biji 33%). Tetapi
prsentase bunga menurun ketika jumlah pengunjung meningkat. Jarak jelajah
(578±336m) menunjukan tidak ada perbedaan signifikan diantara tipe hari dan
tidak berhubungan dengan jumlah pengunjung. Umumnya interaksi yang terjadi
dengan manusia adalah toleran, tetapi terkadang juga terjadi interaksi agresif.
Frekuensi pemberian pakan lebih tinggi pada akhir pekan, sementara frekuensi
interaksi lainnya stabil diantara tipe hari. Dan, derajat level 1 dan level 2
meningkat ketika jumlah pengunjung meningkat. Keragaman kondisi ekologi
makan monyet berhubungan dengan jumlah wisatawan. Jumlah pengunjung dan
kelimpahan makanan manusia mempengaruhi beberapa aspek ekologi monyet
ekor panjang. Monyet ekor panjang dapat memperbaiki strategi pakan untuk
menghadapi ketersediaan pakan manusia. Ketergantungan dengan makanan
manusia dapat menyebabkan 1) kelebihan populasi dapat meningkatkan kompetisi
inter/intra kelompok, 2) obesitas, dan 3) gigi busuk. Selain itu, interaksi memberi
pakan dapat meningkatkan konflik monyet-manusia dan potensi transmisi
patogen. Untuk mengelola pariwisata kedepan, pelarangan pemberian makanan
dari pemerintah daerah diperlukan.
Collections
- UT - Biology [2148]