Laju Deforestasi dan Degradasi Hutan Pasca Tsunami dan Moratorium Logging di DAS Krueng Aceh
Abstract
DAS Krueng Aceh memiliki luas 197 313.26 ha berperan penting sebagai
pengatur tata air dan pemasok kebutuhan air untuk Kabupaten Aceh Besar dan Kota
Banda Aceh. Akibat bencana gempa bumi dan tsunami Aceh pada Desember 2004, di
DAS Krueng Aceh terjadi penurunan tutupan hutan sebesar 12 880.67 ha dalam kurun
tahun 2001-2009, disebabkan oleh meningkatnya laju penebangan kayu untuk
pembangunan pasca tsunami Aceh dan adanya peningkatan bercocok tanam. Setiap
tahun Aceh kehilangan hutan seluas 20 796 ha karena ilegal logging, akibatnya banyak
terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan gangguan satwa liar. Oleh karena itu, maka
diterapkan kebijakan moratorium logging di Provinsi Aceh pada tahun 2007 sampai
waktu yang tidak ditentukan. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi dan
pemetaan laju deforestasi dan degradasi hutan pasca tsunami dan moratorium logging
di DAS Krueng Aceh tahun 2001-2018 khususnya pada kawasan hutan menggunakan
citra landsat. Data utama yang digunakan adalah citra landsat multi waktu perekaman
tahun 2001, 2006, 2009, dan 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju
deforestasi dan degradasi hutan terbesar di DAS Krueng Aceh dan pada kawasan
hutan DAS Krueng Aceh yaitu terjadi pada pasca tsunami Aceh (periode 2001-2006).
Pada periode ini, laju deforestasi di DAS Krueng Aceh sebesar 84.57 ha/tahun dan
laju degradasi hutannya sebesar 4475.87 ha/tahun. Sementara itu laju deforestasi
di kawasan hutan DAS Krueng Aceh sebesar 44.75 ha/tahun dan laju degradasi
hutannya sebesar 3216.11 ha/tahun. Laju deforestasi dan degradasi hutan ini
berangsur menurun yaitu pada periode 2006-2009 dan periode 2009-2018 setelah
diterapkannya kebijakan moratorium Logging Aceh.
Collections
- UT - Forest Management [3061]