Pengaruh Pupuk Kalsium dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Kedelai Hitam pada Budidaya Jenuh Air di Lahan Pasang Surut
Abstract
Kebutuhan kedelai Indonesia semakin meningkat seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Kementrian pertanian pada tahun 2016
mencatat kebutuhan rata-rata kedelai per tahun 2,2 juta ton, namun ironisnya
pemenuhan kebutuhan tersebut sebanyak 67,99% harus diimpor. Penggunaan
Budidaya Jenuh Air (BJA) pada lahan pasang surut merupakan salah satu solusi
peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Keunggulan
teknologi BJA yaitu dapat menekan kadar pirit dalam tanah pada lahan pasang
surut sehingga dapat membuat kondisi tanah lebih reduktif. Percobaan ini
bertujuan mencari dosis pupuk Ca, jenis pupuk daun, atau kombinasi keduanya
untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas kedelai. Penelitian dilakukan
di Desa Karyabhakti, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, Provinsi Jambi pada Agustus hingga November 2017 dengan lahan pasang
surut tipe B. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok
lengkap teracak (RKLT) dua faktor yaitu dosis pupuk Ca dan pupuk daun dengan
tiga ulangan. Perlakuan pupuk kalsium dan pupuk daun berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, bobot kering batang, daun,
serta tidak berbeda nyata terhadap bobot kering bintil akar. Jumlah cabang
produktif dan jumlah polong hampa berpengaruh nyata terhadap perlakuan pupuk
kalsium, namun tidak berpengaruh nyata pada perlakuan pupuk daun. Terdapat
interaksi antara perlakuan pupuk kalsium dan pupuk daun yang menghasilkan
bobot kering akar, jumlah polong isi, bobot biji per tanaman, bobot ubinan, bobot
100 biji dan produktivitas. Produktivitas tertinggi yaitu 3,03 ton ha-1 pada
pengaruh kombinasi perlakuan dosis pupuk Ca 750 kg ha-1 dan pupuk daun N+Cu,
namun tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan dosis pupuk Ca 500 kg
ha-1 dan pupuk daun N+Cu yang menghasilkan 3,02 ton ha-1.