Kondisi Oseanografi dan Kualitas Perairan Terhadap Status Ekosistem Terumbu Karang di Pesisir Barat Sumatera Utara
View/ Open
Date
2018Author
Reynaldi, Ilham
Hartanto, Tri
Zamani, Neviaty P
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekosistem terumbu karang di pesisir barat Sumatera Utara telah mengalami penurunan persentase tutupannya selama dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh aktivitas nelayan menggunakan bahan peledak, kegiatan industri, pelayaran, serta faktor alam seperti tsunami pada tahun 2005. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi oseanografi dan kualitas perairan terhadap status ekosistem terumbu karang di pesisir barat Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode observasi lapang, analisis laboratorium, dan data reanalisis dari INDESO serta Marine Copernicus. Observasi lapang dilakukan pada 9 titik pengamatan, parameter yang diukur meliputi kedalaman perairan, suhu, salinitas, kecerahan, TSS, nutrien, arus, pH, DO, tipe substrat dan pengamatan ekosistem terumbu karang dengan metode Line Intersept Transect. Hasil penelitian menunjukan kondisi oseanografi perairan memiliki tunggang pasut kecil, berarus kuat, dan bergelombang tinggi yang sangat dipengaruhi oleh musim. Kualitas perairan tergolong sesuai dengan baku mutu KMLH No. 51 Tahun 2004 untuk biota di ekosistem terumbu karang. Data INDESO dan Marine Copernicus memiliki pola yang berkesesuaian dengan data lapang sehingga bisa dijadikan acuan dalam menggambarkan kondisi oseanografi dan kualitas perairan secara spasial dan temporal. Tutupan terumbu karang berkategori buruk hingga baik dengan persentase berkisar 0–55%. Bentuk pertumbuhan karang dominan massive dan encrusting yaitu bentuk yang kokoh sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan laut terbuka.