Produktivitas, Struktur Kristal, dan Komponen Senyawa Organik Lendir Bekicot (Achatina fulica).
View/ Open
Date
2018Author
Pamungkas, Reksa Putra
Widarto, Tri Heru
Hasan, Akhmad Endang Zainal
Metadata
Show full item recordAbstract
Bekicot merupakan moluska yang hidup di ekosistem terestrial. Secara alami, bekicot hidup sebagai hama tanaman perkebunan dan sayuran. Hewan ini mampu tumbuh hingga mencapai panjang 20 cm. Bekicot menghasilkan lendir yang berfungsi untuk menjaga kelembaban, melindungi diri dari parasit dan membantu proses penyembuhan luka bagi bekicot. Lendir bekicot tersusun atas molekul glycosaminoglycans (GAG) yang telah dimanfaatkan manusia untuk pengobatan dan produk kecantikan. Lendir bekicot dapat diperoleh dengan beberapa cara seperti kejut listrik, pemotongan apeks, serta stimulasi kelenjar apodal. Metode tersebut seringkali menyebabkan kematian pada bekicot, sehingga penelitian ini bertujuan menerapkan beberapa metode alternatif yang mengurangi jumlah kematian bekicot. Penelitian ini menggunakan lima kelompok bekicot dengan ukuran 63-68 mm. Lima metode yang berbeda dilakukan untuk mendapatkan metode yang mampu menghasilkan lendir dengan volume maksimal. Metode dengan hasil maksimal tersebut kemudian diterapkan kembali kepada 30 ekor bekicot dengan kelompok ukuran yang berbeda (45-80 mm). Metode kejut listrik mampu menghasilkan lendir dengan jumlah maksimum dan jumlah lendir yang dihasilkan berbanding lurus dengan ukuran tubuh bekicot. Pengamatan secara mikroskop menunjukkan bahwa struktur kristal lendir bekicot memiliki struktur yang beragam. Ditemukan bahwa semakin besar ukuran bekicot, struktur kristal yang terbentuk semakin jelas. Analisis FTIR menunjukkan bahwa lendir mengandung beberapa kelompok senyawa organik yang berbeda seperti kelompok hidrokarbon, amida, dan kelompok senyawa asam nukleat.
Collections
- UT - Biology [2145]