Kondisi Spasio-Temporal Ekosistem Lamun di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2018Author
Marwanto, Muhammad Rizaldy
Ismet, Meutia Samira
Srimariana, Endang Sunarwati
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan wilayah pesisir dapat terjadi secara alami maupun buatan.
Penelitian menggunakan data pengamatan komunitas lamun dan lingkungan yang
dilaksanakan pada tanggal 13-17 Maret 2017 serta data sekunder untuk tahun 2016.
Penelitian ini bertujuan mengkaji kondisi ekosistem lamun secara spasio-temporal
di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu yang mengalami sedimentasi akibat
aktivitas pengerukan wilayah pesisir dan pembangunan break water. Pengambilan
data lamun dilakukan menggunakan transek plot berukuran 1x1 m² berdasarkan
metode Seagrass-Watch yang telah dimodifikasi. Pengambilan sampel air
menggunakan botol sampel berukuran 1 liter dan pengambilan sampel sedimen
menggunakan pipa core dengan panjang 30 cm dan diameter 5 cm yang ditancapkan
ke sedimen. Jenis lamun yang ditemukan di Pulau Pramuka pada pengamatan
lapang adalah Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Cymodocea serrulata,
Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, Halodule uninervis, Halophila
ovalis, dan Halophila spinulosa. Nilai TSS antara tahun 2016 dan 2017 mengalami
peningkatan dengan nilai kisaran pada masing-masing tahun sebesar 6-11.6 mg/l
dan 36.17–76.33 mg/l. Kondisi karakteristik lingkungan secara spasio-temporal
terhadap stasiun penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis
komponen utama yang memiliki nilai kontribusi total sebesar 67.27%. Karakteristik
komunitas lamun secara spasio-temporal terhadap stasiun penelitian dianalisis
dengan menggunakan metode analisis koresponden yang memiliki nilai kontribusi
total sebesar 75.28%.