Faktor-Faktor Produksi pada Perikanan Tuna Longline di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta
View/ Open
Date
2018Author
Prasojo, Daniel Pandu
Iskandar, Mokhamad Dahri
Diniah
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan tuna merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang memiliki
nilai ekonomis penting di dunia. Produksi tuna dengan volume terbesar dihasilkan
oleh unit penangkapan longline. Produksi tuna dipengaruhi oleh beberapa faktor
produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor produksi yang paling
berpengaruh terhadap perolehan hasil tangkapan tuna longline. Metode penelitian
menggunakan studi kasus. Data penelitian berupa jumlah hasil tangkapan, ukuran
kapal, ukuran mesin, jumlah ABK, jumlah trip, lama hari operasi penangkapan
ikan dan jumlah BBM, diperoleh dari data logbook perikanan PPS Nizam
Zachman Jakarta. Data jumlah mata pancing diperoleh dari wawancara dengan
nelayan di PPS Nizam Zachman Jakarta. Analisis data menggunakan uji
normalitas, uji regresi linier sederhana dan uji regresi linier berganda. Hasil uji
normalitas menunjukkan data menyebar normal. Pengaruh faktor-faktor produksi
pada alat tangkap longline dapat digambarkan dalam persamaan = 88,8
31,5 + 3,92 + 5.492 – 24,1 + 53,3 –11,7 - 30.812. Faktor
yang berpengaruh secara nyata adalah ukuran kapal, jumlah ABK, jumlah trip dan
BBM dengan nilai p-value masing-masing sebesar 0,04; 3,71 × 10-6 ; 5,58 × 10-7
dan 0,03. Faktor yang berpengaruh tidak nyata atau tidak signifikan dan
bepengaruh negatif yaitu ukuran mesin dan lama hari operasi dengan nilai p-value
masing-masing yaitu sebesar 0,15 dan 0,57. Faktor yang signifikan berpengaruh
negatif adalah jumlah mata pancing, dengan p-value 0,02. Variabel ukuran kapal
(GT), jumlah trip, ukuran mesin (HP), jumlah ABK, BBM, lama hari operasi,
jumlah mata pancing secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
produksi longline dengan R2 sebesar 87,5%. Saran penulis dalam penelitian ini
adalah meningkatkan ukuran kapal dengan penyesuaian terhadap mesin kapal,
ABK, jumlah BBM, serta penyesuaian lama hari operasi penangkapan ikan dan
jumlah mata pancing yang digunakan dengan tetap memperhatikan tingkat
kelestarian ikan. Faktor lain yang perlu dikaji adalah daerah penangkapan ikan
dan musim ikan. Hal ini diharapkan dapat membantu nelayan dalam menentukan
lokasi dan hari operasi penangkapan ikan yang tepat agar operasi penangkapan
ikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.