Pengaruh Transportasi terhadap Mutu dan Harga Ikan dari Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing ke Daerah Konsumen
View/ Open
Date
2018Author
Prastyo, Andri
Lubis, Ernani
Purwangka, Fis
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan merupakan suatu komoditas bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan
(perishable food) karena adanya kandungan protein dan air yang cukup tinggi, oleh
karena itu diperlukan suatu penanganan secara baik dan benar untuk mencegah agar
penurunan mutu ikan tidak terjadi. Transportasi adalah suatu komponen penting
yang digunakan untuk mempermudah dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari
seperti mendistribusikan ikan hasil tangkapan nelayan dari pelabuhan perikanan ke
daerah konsumen. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sarana transportasi
yang digunakan dan penanganan ikan selama transportasi oleh pedagang untuk
mendistribusikan ikan hasil tangkapan dari PPP Lempasing ke daerah konsumen,
melakukan penilaian kembali mutu ikan di daerah konsumen setelah dilakukan
transportasi dari PPP Lempasing ke daerah konsumen, menentukan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi mutu ikan selama transportasi dari PPP Lempasing ke
daerah konsumen, serta mendapatkan besaran harga ikan yang terbentuk di
konsumen akhir dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian
menggunakan metode studi khasus dan teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan
bahwa, jenis transportasi yang digunakan oleh distributor untuk mendistribusikan
ikan hasil tangkapan dari PPP Lempasing ke daerah konsumen di Kota Metro yaitu
mobil pick-up dengan ukuran panjang 4.195 m, lebar 1.655 m, dan tinggi 1.850 m
serta memiliki kapasitas angkut barang sebesar 820 kg. Jenis wadah yang
digunakan pada saat pendistribusian oleh distributor berupa wadah fiber dengan
ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 70 cm. Berdasarkan penilaian
organoleptik terhadap kenampakan insang, mata, dan penekanan otot, terjadi
penurunan nilai dari masing-masing kenampakan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi adanya penurunan mutu ikan yang terjadi adalah cara pemberian es
dan kondisi keranjang yang digunakan. Besaran harga ikan yang terbentuk ketika
sampai di tangan konsumen yaitu Rp 23 019.84/kg untuk ikan tongkol dan Rp 17
019.80/kg untuk ikan kuniran. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
pembentukan harga ikan yaitu adanya biaya bahan baku pembelian ikan tongkol
dan ikan kuniran, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.