Redesain Hutan Kota 2 BSD Berbasis Ekologi dengan Pendekatan Waste Water Garden di Tangerang Selatan
View/ Open
Date
2018Author
Fransiska, Vega Erdiana Dwi
Utami, Fitriyah Nurul Hidayati
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencemaran lingkungan seringkali terjadi pada daerah yang memiliki aktivitas yang tinggi, seperti BSD City. BSD City memiliki dua ruang terbuka hijau, salah satunya Hutan Kota 2. Permasalahan hutan kota yang ekologis dapat dijelaskan dengan ecodesign berdasarkan pola dan elemennya. Berdasarkan penelitian Hadi (2012) yang terkait dengan permasalahan polusi air atau limbah, terutama Hutan Kota 2 telah terjadi pencemaran dengan indeks parameter COD, BOD, dan CO, SOx,Nox untuk udara dengan indeks nilai ekologi sebesar 42,22%. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan berdasarkan permasalahan tersebut adalah waste water garden. Waste water garden merupakan salah satu konsep ekologi yang bernilai tinggi dengan tanaman air sebegai remediasi untuk mecegah degradasi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan desain ulang Hutan Kota 2 dengan melakukan identifikasi dan analisis karakter lanskap yang fungsional, estetis, dan ekologis. Metode yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan Booth 1983 dengan hasil akhir berupa gambar detail redesain Hutan Kota 2. Konsep utama yang diterapkan adalah moment of the truth rehabilitation urban forest yang memiliki arti bahwa suatu kejadian terungkap atau keputusan terkait dengan adanya usaha dalam mengembalikan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan kota, sedangkan konsep desain terinspirasi dari bentukan morfologi aliran air yang dapat dikaitkan dengan sejarah Sungai Cisadane. Pola-pola tersebut dapat diaplikasikan pada bentukan yang organik. Hasil dari penelitian ini adalah redesain hutan kota yang terdiri dari ruang moment of urban extention, moment of cultural&art reveal, moment of green living and moment of aquifer sustainability. Ruang moment of aquifer sustainability terdiri dari waste water treatment area dan main water body. Fungsi dari ruang tersebut adalah sebagai kontrol utama dan rehabilitasi. Konsep ecodesign terletak pada waste water treatment dengan menggunakan floating treatment water (FTW) yang dapat diterapkan langsung di badan air. Sistem tersebut menggunakan kanal retensi dengan adanya primary dan secondary treatment. Floating treatment water (FTW) menggunakan water plant yang terdiri dari emergent, submerged dan floating.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]