Pemanfaatan Limbah Organik untuk Produksi Kompos Skala Industri dalam Mendukung Reklamasi Lahan Bekas Tambang
View/ Open
Date
2018Author
Juniarto, Arief
Mansur, Irdika
Yuwono, Arief Sabdo
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya memulihkan dan memperbaiki kualitas tanah lahan bekas tambang
wajib dilakukan perusahaan tambang pasca operasi produksi tambang. Salah satu
upaya memperbaiki kesuburan tanah yang telah berjalan hingga saat ini melalui
penggunaan kompos. Penggunaan pupuk organik dalam reklamasi lahan bekas
tambang telah dijalankan perusahan negara pertambangan batubara, PT Bukit Asam
(PT BA) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kebutuhan pupuk organik saat ini
berasal dari pupuk bokashi hasil olahan kelompok masyarakat binaan PT BA.
Kebutuhan kompos secara rutin dalam jumlah besar menyebabkan permasalahan
berupa penurunan kualitas produk dan kuantitas ketersediaan yang terbatas. Oleh
karena itu, dibutuhkan alternatif bahan organik yang mampu mencukupi kebutuhan
pupuk organik di PT BA. Potensi bahan organik yang memungkinkan untuk
produksi skala industri di PT BA yaitu tandan kosong sawit dan rumput.
Penelitian terdiri atas tiga percobaan yaitu: a) pengomposan tandan kosong
sawit dan rumput, b) kompos tandan kosong sawit untuk meningkatkan
pertumbuhan samama (Neolamarckia macrophylla Roxb.) di lahan bekas tambang
batubara, dan c) pengaruh aplikasi kompos terhadap kelimpahan makrofauna tanah.
Pengomposan tandan kosong sawit dan rumput menggunakan metode passively
aerated static pile. Tandan kosong sawit berasal dari PT Bumi Sawindo Permai (PT
BSP) dan rumput berasal dari areal PT BA. Hasil menunjukan karakteristik kompos
tandan kosong sawit yang memenuhi standar mutu nasional pada penelitian ini
adalah warna kuning kecoklatan, pH sebesar 9.3, rasio C/N sebesar 14, dan
memenuhi standar unsur hara makro dan mikro. Kompos rumput memiliki
karakteristik warna hitam, pH sebesar 7.3, rasio C/N sebesar 7, dan unsur hara
makro dan mikro yang juga memenuhi standar mutu nasional.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kompos tandan kosong sawit
mampu meningkatkan respon pertumbuhan N. macrophylla berdasarkan parameter
persen hidup tanaman, diamter dan tinggi tanaman, serta jumlah daun. Dosis
kompos tandan kosong sawit hasil olahan PT BSP terbaik pada umur 14 minggu
dan dosis 5 kg. Teknik pemberian kompos baik secara dihamparkan, ditempatkan
di lubang tanam maupun dicampur dengan tanah tetap menghasilkan respon
pertumbuhan samama yang sama baiknya. Pengaruh aplikasi kompos terhadap
kelimpahan populasi makrofauna sebesar 16 genus dan 680 individu. Makrofauna
yang mendominasi populasi adalah semut. Indeks keanekaragaman dan kekayaan
tertinggi pada makrofauna tanah ditunjukkan pada aplikasi kompos dosis 5 kg dan
umur 14 minggu.
Collections
- MT - Forestry [1373]