Kesiapan Industri Rumah Tangga Mebel terhadap Penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu di Yogyakarta
View/ Open
Date
2018Author
Sabiila, Reza Ahda
Cahyadi, Eko Ruddy
Hardjomidjojo, Hartrisari
Metadata
Show full item recordAbstract
Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) merupakan instrumen
pembenahan tata kelola (good governance) melalui verifikasi kepastian kayu legal
yang dipanen, diangkut, diolah, serta dipasarkan oleh unit usaha kehutanan
Indonesia. Penerapan SVLK bersifat mandatory (wajib). Pasca diterapkannya
SVLK, kinerja ekspor produk kehutanan mengalami peningkatan. Meski demikian,
peningkatan ekspor tersebut hanya didominasi oleh industri besar. Sementara,
perkembangan perdagangan produk kayu pada usaha skala kecil menengah belum
banyak dilaporkan. Industri skala mikro dan kecil memiliki kesulitan tersendiri
untuk memenuhi standar SVLK. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini
bertujuan menganalisis jaringan distribusi, kesiapan industri rumah tangga mebel
dan biaya penerapan SVLK, simulasi kelayakan finansial penerapan SVLK pada
industri rumah tangga mebel.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah metode
survei dengan melakukan observasi langsung dan wawancara yang dipandu oleh
kuesioner kepada industri rumah tangga mebel. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan purposive sampling. Prosedur pelaksanaannya dilakukan dengan
wawancara mendalam dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan saluran
distribusi kayu rakyat mempunyai tiga alternatif saluran pemasaran kayu rakyat di
Yogyakarta. Total pendapatan industri rumah tangga mebel adalah Rp
32,742,857/bulan. Biaya total untuk proses produksi adalah Rp 26,245,851/bulan.
Produksi rata-rata perbulan industri rumah tangga mebel adalah 9.53 m3/bulan.
Rasio biaya penerapan SVLK terhadap keuntungan adalah 4.00 %. Dari hasil
perhitungan, untuk mendapatkan NPV yang positif maka peningkatan penjualan
harus mencapai 12% di tahun pertama dan mengalami peningkatan secara
berkelanjutan di tahun berikutnya. Nilai NPV yang didapatkan adalah Rp
10,011,212. Nilai BCR dan IRR yang didapatkan adalah 1,13 dan 18%. Analisis
biaya manfaat menunjukkan sertifkasi SVLK layak untuk dilakukan meskipun
memberikan kenaikan yang tidak signifikan bagi industri rumah tangga mebel.
Industri rumah tangga dengan kapasitas bahan baku 144 m3 per tahun harus
menutupi biaya penerapan SVLK dengan kenaikan penjualan 12% di tahun pertama
setelah menerapkan SVLK dan terus naik di tahun tahun berikutnya. Pada tahun
kedua, nilai cashflow yang didapatkan oleh industri rumah tangga negatif. Hal ini
dikarenakan pada tahun tersebut biaya meningkat oleh kegiatan peninjauan kembali
yang menjadi prasyarat SVLK. Ketertarikan industri rumah tangga mebel dalam
menerapkan SVLK masih minim. Industri rumah tangga akan tertarik dalam
menerapkan SVLK apabila program bantuan pembiayaan untuk sertifikasi dan
jaminan keterbukaan pasar ekspor setelah penarapan SVLK.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]