Arahan Penggunaan Lahan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Unit IV Bintan Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.
View/ Open
Date
2018Author
Herdiyanti, Priska Rini
Munibah, Khursatul
Rusdiana, Omo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah wilayah pengelolaan hutan
sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan
lestari. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit IV Bintan
Tanjungpinang secara administratif terletak di Kota Tanjungpinang dan
Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Kawasan KPHP Unit IV Bintan
Tanjungpinang yang terfragmentasi satu dengan yang lainnya berdampak pada
akses masyarakat ke dalam hutan semakin mudah. Peningkatan aktivitas manusia
di dalam dan sekitar kawasan KPHP Unit IV Bintan Tanjungpinang menyebabkan
terjadinya tekanan terhadap hutan semakin besar. Seiring berjalannya waktu,
keadaan tersebut berdampak pada perubahan penggunaan lahan di kawasan hutan.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi penggunaan lahan pada
berbagai blok KPHP Unit IV Bintan Tanjungpinang; 2) Membangun model untuk
memprediksi penggunaan lahan di KPHP Unit IV Bintan Tanjungpinang; 3)
Mengevaluasi keselarasan penggunaan lahan aktual dan hasil prediksi dengan
blok KPHP Unit IV Bintan Tanjungpinang; 4) Menyusun arahan rencana
penggunaan lahan di KPHP Unit IV Bintan Tanjungpinang.
Penelitian dilakukan dengan teknik interpretasi citra; pemodelan
perubahan penggunaan lahan dengan metode multi layer perceptron-markov
chain; dan tumpang susun peta. Penggunaan lahan di KPHP Unit IV Bintan
Tanjungpinang terdiri dari 11 jenis penggunaan lahan. Pola penggunaan lahan
pada blok yang memiliki fungsi sebagai hutan lindung didominasi oleh hutan
lahan kering sekunder, semak belukar dan pertanian lahan kering campur
semak/kebun campur. Blok pada fungsi hutan produksi didominasi oleh hutan
mangrove dan semak belukar. Penyusunan model untuk memprediksi penggunaan
lahan hanya dilakukan untuk KPHP yang berada pada Pulau Bintan dan dilakukan
berdasarkan pada 25 kelas perubahan penggunan lahan Tahun 2003-2010 dan 5
(lima) faktor pendorong perubahan penggunaan lahan dengan 3 (tiga) skenario
perubahan penggunaan lahan pada Tahun 2027. Hasil prediksi menunjukkan
hutan lahan sekunder mengalami peningkatan pada skenario 2 dan 3.
Evaluasi keselarasan penggunaan lahan aktual (2017) untuk seluruh
kawasan KPHP dengan blok KPHP didominasi oleh kategori selaras. Keselarasan
hasil prediksi penggunaan lahan untuk kawasan hutan di Pulau Bintan
menujukkan bahwa tingkat keselarasan meningkat secara berturut-turut untuk
penggunaan lahan hasil prediksi skenario 1 (BAU), skenario 2 dan skenario 3.
Arahan penggunaan lahan untuk lokasi yang dimodelkan (Pulau Bintan)
dilakukan dengan memilih skenario yang memaksimalkan tingkat keselarasan
penggunaan lahan dengan blok KPHP yaitu skenario 3. Strategi yang dilakukan
untuk mencapai kondisi sesuai skenario 3 adalah memaksimalkan kegiatan
rehabilitasi hutan, sedangkan untuk kawasan KPHP yang berada pada pulau-pulau
kecil adalah mempertahankan penggunaan lahan berupa hutan lahan kering
sekunder pada blok inti hutan lindung dan hutan mangrove pada blok
perlindungan hutan produksi. Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan
masyarakat pada blok pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan
dan blok pemberdayaan.
Collections
- MT - Agriculture [3683]