Strategi Pengelolaan Limbah di Pelabuhan Arar Kabupaten Sorong yang Berkelanjutan.
View/ Open
Date
2018Author
Br Sitepu, Sehtawarta
Riani, Etty
Anwar, Sayaiful
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelabuhan Arar merupakan pelabuhan yang sedang berkembang dan terletak di kawasan ekonomi khusus. Seperti halnya pada kegiatan antropogenik pada umumnya, aktivitas pelabuhan sudah pasti akan menghasilkan limbah. Selain hal tersebut, kapal juga merupakan salah satu penyumbang limbah di dalam laut, baik berupa limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) maupun limbah organik mudah urai. Oleh karena itu Pelabuhan Arar akan menghasilkan limbah dan sampah yang semakin banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi lingkungan perairan di Pelabuhan Arar dan sekitarnya dan memformulasi strategi pengelolaan limbah di Pelabuhan Arar Kabupaten Sorong yang berkelanjutan.
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan sampel air, plankton, benthos dan sedimen di titik pengambilan sampel yang dianggap mewakili. Selain itu juga dilakukan pengambilan sampel tanah di sekitar lokasi kajian yang dianggap mewakili wilayah daratan Pelabuhan Arar, serta pengamatan terhadap sampah yang ada di perairan dan di Pelabuhan Arar. Data-data tersebut selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu, dan dianalisis secara deskriptif. Pada penelitian ini dilakukan wawancara terhadap lima pakar ahli yang dipilih secara purposive dengan bantuan kuesioner khusus untuk keperluan analisis AHP. Data yang diperoleh dianalisis dengan analytical hierarchy process (AHP) menggunakan perangkat lunak expert choice 2000.
Hasil penelitian kondisi lingkungan memperlihatkan bahwa kondisi kualitas air di Pelabuhan Arar dan sekitarnya menunjukkan kondisi yang sudah berubah dari kondisi alaminya, yakni terjadi perubahan warna air menjadi kehijau-hijauan (eutroph), kelarutan oksigennya masih cukup baik, namun menurut klasifikasi Miller (1998) sudah masuk pada kategori tercemar sedikit, BOD, nitrat, konsentrasi Cr6+ -nya telah melewati ambang batas baku mutu yang ditentukan. Keanekaragaman fitoplankton dan zooplanktonnya termasuk rendah. Namun di perairan tidak terlihat adanya sampah dan lapisan minyak dan lemak. Sedimen di Pelabuhan Arar mengandung timbal dengan konsentrasi 2,13 hingga 6,15 ppm. Kondisi terumbu karang dan lamun di wilayah kajian memperlihatkan kondisi sudah terganggu oleh kegiatan antropogenik, namun ekosistem mangrovenya masih memperlihatkan kondisi baik, walau di beberapa lokasi termasuk di wilayah pelabuhan malah sudah dihilangkan. Kondisi tanah sekitar pelabuhan menunjukan tercemar ringan tp pencemaran tsb diduga bukan berasal dr kegiatan antropogenik
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada tiga strategi yang perlu dilakukan agar pengelolaan limbah di Pelabuhan Arar Kabupaten Sorong menjadi berkelanjutan, Dalam rangka mewujudkan Pelabuhan Arar yang berkelanjutan hal yang sangat penting dilakukan adalah mengedepankan pilar ekonomi melalui penyedian infrastruktur untuk mengelola limbah yang dihasilkan, membangun IPAL dan TPS serta menjamin operasional dari IPAL dan TPS tersebut yang harganya sangat tinggi dan sekaligus meningkatkan PAD. Hal yang kedua untuk membayar kelangsungan pilar ekologi melalui peningkatan daya dukung lingkungan, penanganan limbah B3 dan sampah yang baik, serta penanganan pencemaran tanah dan air. Selanjutnya pada pilar sosial adalah menjaga agar tidak terjadi konflik pada masyarakat, koordinasi yang baik dan menyediakan lapangan pekerjaan. Ada tiga strategi utama yang perlu dilakukan agar
pengelolaan limbah di Pelabuhan Arar Kabupaten Sorong menjadi berkelanjutan, yakni membuat pengolahan limbah dan sampah menjadi satu kebiasaan dan budaya keseharian (habituasi) dari masyarakat, mencari dan menerapkan teknologi zerowaste serta melakukan penegakan hukum.