Perbandingan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Pembiayaan BPR dan BPRS di Sumatera Barat: Perspektif Nasabah
View/ Open
Date
2018Author
Oktarina, Adelia
Fahmi, Idqan
Beik, Irfan S
Metadata
Show full item recordAbstract
Kehadiran bank syariah dalam pasar perbankan menyebabkan adanya
peningkatan persaingan dalam pasar perbankan. Persaingan yang muncul
seharusnya berdampak positif terhadap bank. Ini karena bank akan cenderung
semakin meningkatkan kualitas dan pelayanannya agar dapat tetap bersaing dalam
pasar. Salah satu bentuk persaingan perbankan adalah dalam penyaluran
pembiayaan. Akan tetapi persaingan dalam pembiayaan ini tampaknya berdampak
kurang baik pada bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS). BPRS memiliki rasio
pembiayaan (FDR) tertinggi dibandingkan bank lainnya. Akan tetapi tingginya
rasio pembiayaan tidak diikuti dengan kualitas pembiayaan yang baik. Hal ini
ditunjukkan dengan rasio gagal bayar (NPF) yang tinggi. Rendahnya kualitas
pembiayaan BPRS ini tidak hanya terjadi pada BPRS secara umum di Indonesia,
namun juga terjadi pada BPRS di Sumatera Barat. Dimana FDR yang tinggi pada
BPRS diiringi dengan NPF yang tinggi pula.
Tidak hanya BPRS yang memiliki kualitas pembiayaan yang buruk, bank
perkreditan rakyat (BPR) di Sumatera Barat juga memiliki kualitas pembiayaan
yang tidak baik. Ini tampak pada rasio pembiayaan (LDR) BPR yang sangat
rendah namun rasio gagal bayar (NPL) BPR cukup tinggi. Di Sumatera Barat
NPL BPR bahkan lebih besar dibandingkan bank umum konvensional serta BUS
dan UUS. Rendahnya kualitas pembiayaan pada BPR dan BPRS dapat berupa
penggunaan dana pembiayaan yang tidak sesuai dengan tujuan pembiayaan
tersebut diajukan (side streaming) atau rendahnya tingkat kelancaran
pengembalian dana atau pembayaran oleh nasabah.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis bank yang memiliki
kualitas pembiayaan yang lebih baik. Selain itu juga dilakukan analisis faktorfaktor
yang memengaruhi kualitas pembiayaan yang berguna untuk merumuskan
strategi terbaik yang dapat dilakukan bank dalam meningkatkan kualitas
pembiayaan. Analisis regresi logistik digunakan untuk dapat mencapai tujuan
penelitian ini.
Hasil analisis belum dapat menunjukkan bank yang memiliki kualitas
pembiayaan yang lebih baik. Ini karena variabel jenis bank yang digunakan dalam
analisis hanya berpengaruh signifikan pada kesesuaian penggunaan dana namun
tidak signifikan pada kelancaran bayar. Kondisi ini menunjukkan bahwa secara
umum kualitas pembiayaan tidak tergantung kepada jenis bank. Untuk dapat
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kualitas pembiayaan dilakukan
analisis menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil analisis menunjukkan bahwa nasabah dengan pendapatan usaha yang
lebih tinggi satu tingkat cenderung memiliki risiko kurang lancar bayar yang lebih
rendah. Selain itu nasabah laki-laki, nasabah yang berprofesi sebagai pegawai,
nasabah dengan kondisi usaha lebih baik satu tingkat, nasabah dengan
pengeluaran lebih rendah satu tingkat, serta nasabah dengan nilai jaminan lebih
tinggi satu tingkat memiliki kecenderung kurang lancar bayar yang lebih rendah.
Sedangkan dalam analisis kesesuaian pengembalian dana diketahui bahwa
v
nasabah dengan usia lebih muda satu tingkat, nasabah dengan kondisi bisnis yang
lebih rendah, nasabah dengan pembiayaan yang lebih rendah satu tingkat, nasabah
dengan jangka waktu pembiayaan lebih rendah satu tingkat lebih cenderung
menggunakan dana pembiayaan sesuai dengan tujuan. Berdasarkan faktor-faktor
tersebut beberapa strategi yang mungkin dilakukan bank dalam meningkatkan
kualitas pembiayaan adalah peningkatan efektivitas proses seleksi, pengawasan,
dan pendampingan.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]