Evaluasi Kesesuaian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Bubuk Instan dan Biskuit serta Persepsi Konsumen terhadap Klaim Kandungan Gizinya
View/ Open
Date
2018Author
Atmaja, Agata Tantri
Astawan, Made
Palupi, Nurheni Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada usia 6 hingga 24 bulan merupakan masa pertumbuhan kritis di mana
kondisi bayi rentan terhadap penyakit dan diperlukan MP-ASI yang memiliki
kandungan zat gizi yang mencukupi kebutuhan anak untuk mencapai
pertumbuhan optimal. Di pasar MP-ASI bubuk instan dan biskuit merupakan dua
jenis MP-ASI yang paling banyak ditemui dan produk ini memiliki klaim
kandungan gizi pada bagian depan kemasan. Klaim pada kemasan memiliki peran
sebagai sarana komunikasi produsen dalam menginformasikan kandungan zat gizi
beserta fungsinya bagi kesehatan konsumen.
MP-ASI bubuk instan dan biskuit merupakan subjek penelitian yang
bertujuan untuk dievaluasi kesesuaiannya dengan standar nasional dan
internasional, diidentifikasi klaim kandungan gizinya serta persepsi dan perilaku
konsumen terhadap klaim kandungan gizinya. Empat merek MP-ASI bubuk instan
dan empat merek MP-ASI biskuit dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini.
Pemilihan ini berdasarkan lokasi produksi (produksi di Indonesia) dan memiliki
nomor MD dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan (2) klaim
kandungan gizi yang unik. Apabila ditemukan dua atau lebih produk dari merek
sama dan memiliki klaim kandungan gizi yang sama persis namun variannya
berbeda, maka hanya dipilih satu dari antara beberapa produk sebagai subjek
penelitian. Dari hasil seleksi berdasarkan kriteria tersebut didapatkan sembilan
varian MP-ASI bubuk instan dan lima varian dari empat merek MP-ASI biskuit.
Dalam penentuan kesesuaian, kandungan zat gizi pada MP-ASI bubuk
instan dan biskuit didata dari informasi nilai gizi yang tertera pada label kemasan.
Nilai zat gizi yang memenuhi nilai minimal standar atau berada pada interval nilai
minimal dan maksimal dinilai ‘sesuai’. Zat gizi yang terdapat pada panduan,
namun tidak terkandung pada produk dijelaskan dengan keterangan ‘NA’ atau not
available serta tidak diikutsertakan dalam perhitungan persentase kesesuaian.
Kemudian, klaim kandungan gizi dari semua sampel yang menjadi subjek
penelitian didata dan dihitung zat gizi yang paling sering muncul sebagai klaim
kemudian dihubungkan dengan permasalahan gizi di Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan 86.20% kandungan gizi MP-ASI biskuit
dan 93.65% MP-ASI bubuk instan sesuai dengan SNI 2005. Sebesar 68.57%
kandungan gizi pada MP-ASI biskuit belum sesuai dengan rekomendasi Codex
Alimentarius, sedangkan 88.46% kandungan gizi pada MP-ASI bubuk instan
sudah sesuai dengan rekomendasi. Klaim yang paling banyak muncul adalah zat
besi, kalsium, protein, vitamin A, dan serat pangan. Tiga dari lima klaim
kandungan gizi erat kaitannya dengan permasalahan gizi di Indonesia yaitu
Anemia Gizi Besi (AGB), Kekurangan Energi Protein (KEP), dan Kekurangan
Vitamin A (KVA).
Persepsi dan perilaku konsumen diidentifikasi melalui survei berbasis online
kepada 180 responden Ibu di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi) yang memiliki anak usia 6 sampai 24 bulan dan konsumen
v
MP-ASI bubuk instan dan biskuit. Melalui survei responden diketahui bahwa
31.67% responden memilih klaim kandungan gizi sebagai prioritas pertama dalam
menentukan pembelian MP-ASI. Kemudian sumber serat menjadi klaim yang
dianggap paling penting oleh 35.71% pada MP-ASI bubuk instan dan 36.62%
responden pada MP-ASI biskuit. Lebih dari 90% responden mengatakan bahwa
klaim kandungan gizi menentukan keputusan pembelian dan pembelian berulang
baik pada produk MP-ASI bubuk instan maupun MP-ASI biskuit. Pada MP-ASI
bubuk instan, klaim kandungan gizi digunakan oleh 55.56% responden sebagai
sumber informasi kandungan gizi dan 41.67% menggunakannya sebagai bahan
perbandingan antar produk. Sedangkan pada MP-ASI biskuit, sebanyak 71.11%
responden menggunakan klaim kandungan gizi sebagai sumber informasi
kandungan gizi.
Korelasi sangat signifikan ditemukan antara media sumber informasi gizi
dan tokoh sumber informasi gizi dengan frekuensi responden membaca klaim
kandungan gizi (p value <0.01). Selain itu, tokoh sumber informasi gizi juga
berkorelasi signifikan dengan keputusan pembelian MP-ASI berdasarkan klaim
kandungan gizi (p value <0.05 untuk bubuk instan dan biskuit).
Collections
- MT - Professional Master [887]