Pembesaran Lobster Laut Panulirus sp. dengan Kepadatan Tinggi dalam Bak Terkontrol
View/ Open
Date
2018Author
Subhan, Rio Yusufi
Widanarni
Djokosetiyanto, Daniel
Metadata
Show full item recordAbstract
Lobster laut (Panulirus sp.) merupakan salah satu komoditas laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kegiatan pembesaran lobster laut di Indonesia umumnya dilakukan di KJA dan terkendala berbagai permasalahan. Pembesaran menggunakan kepadatan tinggi dalam bak terkontrol merupakan teknik untuk meningkatkan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan jumlah kepadatan tinggi terbaik dalam pembesaran lobster laut dalam bak terkontrol.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Maret 2017. Pemeliharaan lobster laut dilakukan di Laboratorium Ilmu Kelautan IPB, Ancol Timur, Jakarta Utara. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan pemeliharaan dengan kepadatan tinggi 10 ekor m-3 (KT10), 18 ekor m-3 (KT18) dan 26 ekor m-3 (KT26) dan dua kali ulangan. Bobot dan panjang rata-rata lobster awal penelitian adalah 130.39±0.32 g dan 140.70±0.06 mm. Lobster dipelihara pada bak fiber dengan dimensi (1.2x0.95x1) m dan diberikan pipa paralon dengan diameter 10 cm dan panjang 25 cm sebagai shelter dengan sistem air tertutup selama 30 hari. Pemberian pakan dilakukan dengan frekuensi pemberian satu kali sehari sebanyak 3% bobot biomass. Parameter yang diamati meliputi kualitas air (suhu, pH, salinitas, DO dan TAN), respons fisiologis (total haemocyte count (THC), glukosa hemolim, tingkah laku dan frekuensi molting) dan kinerja produksi meliputi pertumbuhan, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan tingkat kelulushidupan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lobster laut dapat dibesarkan dengan kepadatan tinggi dalam bak terkontrol. Pengukuran nilai kualitas air pada setiap perlakuan selama pemeliharaan adalah suhu berkisar 26.56–28.65 oC, salinitas 29.7–33.6 g L-1, pH 7.5–8.5, DO antara 6.15–6.58 mg L-1 dan TAN antara 0.11-0.34 mg L-1. Perlakuan terbaik selama penelitian adalah dengan kepadatan lobster 18 ekor m-3 (KT18) dengan nilai THC berkisar antara 2.5–3.5×106 sel mL-1, glukosa hemolim 24.6–28.3 mg dL-1 dan frekuensi molting 38.37±3.20%. Bobot dan panjang lobster akhir rata-rata pada perlakuan tersebut masing-masing mencapai 145.06±0.42 g dan 142.77±0.19 mm. Tingkat kelulushidupan mencapai 86.11±3.92% dengan laju pertumbuhan spesifik 0.35±0.01%. Rasio konversi pakan selama penelitian adalah 7.87±0.31. Hal ini menunjukkan potensi pembesaran lobster laut dengan kepadatan tinggi dapat dilakukan pada wadah terkontrol dan mampu meningkatkan produksi lobster.
Collections
- MT - Fisheries [2934]