Hubungan Konsumsi Kedelai dan Produk Olahannya dengan Hipertensi pada Ibu Rumah Tangga Usia 36-45 Tahun Studi Kasus di Puskesmas Kecamatan Bogor Barat.

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh: Hipertensi merupakan penyakit berbahaya, terdapat korelasi antara hipertensi dengan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Efek kedelai terhadap hipokolesterolemia dan fungsi hipotensi masih menjadi perdebatan, kedelai dikonsumsi dalam berbagai bentuk olahannya, serta ibu rumah tangga berperan dalam pemilihan dan penyiapan pangan yang berdampak pada kesehatan keluarga. Masalah utama studi ini “Apakah konsumsi kedelai dan produk olahannya pada ibu rumah tangga di Kecamatan Bogor Barat dapat mengurangi faktor risiko terjadinya hipertensi?” Desain yang dipilih adalah studi kasus-kontrol dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data diolah dengan SPSS analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dan produk olahannya pada ibu rumah tangga di Kecamatan Bogor Barat belum dapat mengurangi faktor risiko terjadinya hipertensi karena beberapa alasan verifikasi, yaitu karena ibu rumah tangga di Bogor Barat jarang mengkonsusi kedelai dan olahannya. Produk tempe, tahu, sari kedelai dan tauco merupakan faktor protektif pada hipertensi. Aktivitas olah raga, dan riwayat keturunan hipertensi berkorelasi signifikan dengan hipertensi, Konsumsi jenis pangan non-kedelai tidak signifikan hubungannya dengan hipertensi dan tidak merupakan faktor risiko terhadap hipertensi. Saran: Perlu mensosialisasikan dan mempromosikan manfaat kedelai dan olahannya. Perlu dimantapkan usaha-usaha kreatif tentang ragam dan jenis olahan kedelai. Perlu penelitian lintas disiplin (psikologi) serta penelitian di wilayah yang unik seperti Sumedang (Kota Tahu), serta penelitian eksploratif penyebab ibu rumah tangga di Kecamatan Bogor Barat rendah dalam konsumsi kedelainya.