Pengembangan Model Spatio-Temporal Conditional Autoregressive Untuk Pendugaan Curah Hujan Ekstrim Di Wilayah Jawa Barat
Abstract
Curah hujan ekstrim merupakan aspek yang penting untuk dikaji akibat dampaknya merugikan. Kendala yang ada adalah belum tentu ada nilai ekstrim di setiap lokasi, sehingga diperlukan suatu pewilayahan yang dapat menjelaskan secara khusus mengenai curah hujan ekstrim baik dari segi dependensi lokasi, dependensi waktu, serta pola hujan ekstrim secara temporal maupun spasial. Permasalahan ini menjadi landasan tujuan penelitian, yaitu membangun suatu zonasi khusus curah hujan ekstrim di wilayah Jawa Barat. Kemudian mengidentifikasi pola curah hujan ekstrim menggunakan extremogram, serta
mengembangkan model spatio-temporal untuk curah hujan ekstrim. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan bulanan dari 69 stasiun hujan BMKG dengan periode tahun 1981 – 2012. Peubah yang digunakan adalah curah hujan dalam bulanan, koordinat stasiun, serta ketinggian di atas permukaan laut. Wilayah yang dipilih adalah Jawa Barat dan DKI Jakarta, karena daerah lumbung padi nasional serta pusat perekonomian di Indonesia. Kajian pertama adalah membuat zona curah hujan ekstrim. Tahapan pertama mengidentifikasi nilai ekstrim menggunakan BM, kemudian menentukan
dependensi spasial ekstrim melalui plot F-madogram. Setelah itu dilakukan pendugaan parameter GEV melalui metode copula. Selanjutnya membuat plot kontur untuk menentukan garis batas zona melalui metode regresi Loess, regresi spline, Kriging, dan thin-plate spline. Tahapan terakhir adalah uji kesesuaian kelompok pewilayahan menggunakan GVF dan TAI.
Kata kunci: AAPE, Bayes hirarki, CAR, copula, DIC, F-madogram, GEV, INLA, Kriging, RMSEP, Spatio-temporal, thin-plate spline.