Perencanaan Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang untuk Mendukung Perkembangan Wilayah Sekitar Tambang di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup Kabupaten Bogor.
View/ Open
Date
2018Author
Rahayu, Welly
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Munibah, Khursatul
Metadata
Show full item recordAbstract
Kehadiran sebuah usaha pertambangan di suatu wilayah merupakan titik
awal berlangsungnya proses pebangunan di wilayah tersebut, karena kegiatan
pertambangan itu akan memicu bergeraknya roda ekonomi yang semakin cepat.
Proses eksploitasi sumber daya tambang yang melibatkan berbagai sumber daya
dalam jumlah besar serta digunakannya teknologi tinggi dalam kegiatan tersebut
akan berdampak baik langsung maupun tidak langsung dalam kebutuhan akan
sumber daya manusia (SDM), bahan pangan, pembangunan infrastruktur dan
kebutuhan energi. Tuntutan ini akan memberikan efek pengganda (multiplier
effects) terhadap kondisi perekonomian masyarakat sekitar.
Oleh karena itu keberadaan perusahaan di wilayah tersebut diharapkan akan
mampu memberikan nilai tambah bagi kawasan sekitarnya dan sekaligus
berfungsi sebagai penggerak ekonomi pembangunan di kawasan tersebut. Elsam
(2003), menyatakan bahwa kehadiran perusahaan pertambangan di suatu daerah
niscaya membawa kemajuan terhadap warga di sekitarnya. Dengan kehadiran
perusahaan pertambangan, akan dibangun berbagai infrastruktur yang diperlukan
masyarakat, seperti jalan, aliran listrik, air bersih, transportasi, dan jaringan
komunikasi. Namun demikian, sejalan dengan dampak positif dalam hal
pembangunan ekonomi tersebut, kegiatan pertambangan juga mengakibatkan
berbagai perubahan dalam lingkungan fisik di wilayah dimaksud. Perubahan ini
adalah konsekuensi logis yang tidak terhindarkan sehingga perlu dicermati,
diantisipasi dan direncanakan upaya pencegahan serta penanggulan kerugian yang
mungkin terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi dan perkembangan
wilayah desa sekitar tambang, mengidentifikasi potensi pemanfataan lahan bekas
tambang dan menyusun arahan strategi pemanfaatan lahan bekas tambang untuk
perkembangan wilayah sekitar tambang. Metode penelitian yang digunakan
meliputi analisis hirarki wilayah menggunakan metode skalogram untuk
mengetahui kondisi dan perkembangan wilayah desa-desa sekitar tambang.
Identifikasi potensi pemanfaaan lahan bekas tambang dengan menggunakan
analisis potensi untuk mengetahui jenis tanaman yang tepat sebagai tanaman
reklamasi yang dilakukan dengan analisis prefensi terlebih dahulu kemudian
dikaji tingkat kesesuaian lahan di lahan bekas tambang. Setelah itu dilakukan
analisis finansial guna mengkaji jenis tanaman kayu cepat tumbuh dan tanaman
serbaguna yang digunakan dalam reklamasi lahan bekas tambang yang
memberikan manfaat ekonomi tertinggi bagi masyarakat. Penyusunan arahan
strategi pemanfaatan lahan bekas tambang untuk perkembangan wilayah sekitar
tambang menggunakan Analisis A’WOT yang merupakan penggabungan antara
metode Analytic Hierarchy Proces (AHP) dan Strength Weakness Opportunities
Threat (SWOT).
Aktivitas pertambangan menyebabkan peningkatan jumlah fasilitas
pendidikan, kesehatan dan ekonomi di wilayah desa sekitar tambang. Hal ini juga
berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Pengembangan Desa (IPD) di wilayah
desa sekitar tambang dan hirarki wilayah. Dari 23 (dua puluh tiga) desa yang ada
di sekitar tambang PT. ITP tidak ada yang masuk ke dalam Hirarki 1. Hal ini bisa
terjadi karena IPD juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Peningkatan
perkembangan wilayah sekitar tambang juga ditunjang oleh kegiatan CSR yang
dilakukan oleh PT. ITP terhadap desa binaan dengan melakukan berbagai
pembangunan infrastruktur dan kegiatan-kegiatan pemberdayaan dalam bidang
pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang memberi dampak positif terhadap
perkembangan wilayah desa sekitar tambang.
Berdasarkan analisis potensi dan analisis finansial untuk arahan
pemanfaatan lahan bekas tambang yang dipilih sebagai tanaman reklamasi adalah
tanaman sengon karena tanaman sengon mempunyai nilai ekonomis yang tinggi,
umurnya yang relatif singkat dan sudah bisa dipanen pada usia 5 tahun. Selain itu
tanaman sengon fungsinya melekat sebagai tanaman penghijauan dan rehabilitasi
lahan kritis sangat cocok ditanam pada lahan pascatambang batu kapur dan tanah
liat.
Strategi yang menjadi prioritas dalam pemanfaatan lahan bekas tambang
untuk perkembangan wilayah sekitar tambang berdasarkan kriteria yang
ditetapkan dalam analisis A’WOT adalah (a) masyarakat menemukan potensipotensi
SDA unggulan non tambang yang dapat dijadikan sumber pendapatan
ekonomi baru seperti sektor pertanian, peternakan, perikanan ,kehutanan dan
home industri (b) pengembangan masyarakat disekitar tambang melalui
peningkatan program-program pembinaan dan penyuluhan oleh PT. ITP
(c) melibatkan masyarakat lebih luas dalam pemanfaatan lahan bekas tambang
untuk mendukung perkembangan wilayah di sekitar tambang.
Collections
- MT - Agriculture [3782]