Karakterisasi Krim Tabir Surya dari Bubur Rumput Laut Padina australis dan Eucheuma cottonii
Abstract
Tabir surya merupakan produk yang diformulasi khusus untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet (UV). Penggunaan bahan-bahan alami dalam tabir surya dapat mengurangi reaksi negatif pada kulit. Padina australis mengandung senyawa antioksidan florotanin yang dapat melindungi dari radiasi sinar UV. Eucheuma cottonii selain mengandung senyawa antioksidan juga dapat berperan sebagai stabilisator alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rasio penggunaan bubur rumput laut P. australis dan E. cottonii terbaik, serta mendapatkan krim tabir surya yang stabil dan memenuhi standar keamanan.
Bahan utama penelitian adalah P. australis dan E. cottonii. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan yaitu penambahan bubur P. australis dan E. cottonii dengan taraf 0, 1:1, 2:1, dan 1:2 dengan dua kali ulangan. Penelitian tahap pertama adalah karakterisasi P. australis dan E. cottonii serta penentuan konsentrasi bubur terbaik. Tahap kedua adalah pembuatan sediaan krim tabir surya. Tahap ketiga adalah uji iritasi sediaan krim tabir surya terbaik dengan metode human 4-hour patch test. Pengujian yang dilakukan antara lain uji sensori, uji karakteristik fisik (konsistensi, homogenitas), uji aktivitas antioksidan, Sun Protective Factor (SPF), total mikroba, dan uji stabilitas (uji pada suhu rendah 4 ± 2oC, suhu ruang 28 ± 2oC, suhu tinggi 40 ± 2oC, cycling test, dan centrifugal test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim tabir surya terbaik adalah krim dengan rasio penambahan bubur P. australis dan E. cottonii sebesar 1:1 (B). Penerimaan panelis terhadap krim yang dihasilkan berada dalam kisaran nilai normal. Krim tabir surya memiliki aktivitas antioksidan kategori sedang dengan nilai IC50 sebesar 103.62 ± 0.19 μg/mL. Nilai SPF krim termasuk dalam tabir surya dengan kemampuan sedang, yaitu sebesar 5.208±0.02. Tidak terdapat pertumbuhan koloni bakteri pada bubur P. australis dan E. cottonii maupun pada krim tabir surya. Krim tabir surya yang dihasilkan memiliki tingkat kestabilan yang baik, dengan tidak terjadinya pemisahan fase pendispersi dan terdispersi, serta tidak terjadinya perubahan warna dan bau. Krim tabir surya yang dihasilkan memiliki shelf life selama 1 tahun karena tidak terjadi pemisahan fase setelah diberikan gaya sentrifugal dengan kecepatan 3800 rpm selama 5 jam. Berdasarkan uji keamanan, krim tabir surya aman untuk digunakan.
Collections
- MT - Fisheries [2970]