Strategi dan Model Pengembangan Bisnis Kelompok Ternak Sapi Potong pada Sekolah Peternakan Rakyat di Kabupaten Muara Enim.
View/ Open
Date
2018Author
Suardi, Andi Nurmala
Cahyadi, Eko Ruddy
Basith, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Peternak rakyat menjadi pemasok utama daging sebesar 90%. Peternak rakyat dengan berbagai dukungan baik dari pemerintah maupun swasta dan berbagai program pengembangan kelompok ternak telah diterapkan. Namun belum dapat meningkatkan jumlah produksi ternak sapi dan bahkan swasembada sapi masih jauh dari harapan. Banyaknya kendala yang dihadapi oleh peternak rakyat dalam kelompok ternak sapi seperti penguasaan teknologi, pengetahuan terbarukan, lahan terbatas, tenaga kerja dan waktu kerja menjadikan produksi ternak tidak maksimal. Berdasarkan kondisi tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB) mengembangkan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) untuk membantu kelompok ternak. SPR bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada peternak untuk mengetahui dengan baik secara teknis dan non-teknis peternakan agar dapat mewujudkan tujuan kelompok ternak yang ingin dicapai. Namun hingga saat ini kelompok ternak masih belum mencapai tujuan yang ingin dicapai. oleh karena itu, tujuan penelitan ini adalah membuat strategi yang tepat dan pemetaan model bisnis yang dapat dijalankana oleh kelompok ternak sapi potong pada SPR Muara Tigo Manunggal di Kabupaten Muara Enim.
Penyusunan strategi menggunakan alat analisis Strengths, Opportunities, Weakness, and Threats (SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP), pemetaan bisnis menggunakan bisnis model kanvas. Data diperoleh dari hasil identifikasi lingkungan, wawancara oleh pakar, dan FGD. Pakar pada penelitian ini berjumlah 13 orang. Pakar dipilih secara sengaja sesuai kriteria yang telah ditentukan. Strategi yang tepat diperoleh dari hasil analisis SWOT dengan pemilihan strategi menggunakan perhitungan AHP dengan pemetaan bisnis menggunakan model bisnis kanvas.
Berdasarkan hasil analisis SWOT dikemukakan bahwa ada 12 faktor internal dan 17 faktor eksternal. Faktor internal dan eksternal menghasilkan beberapa strategi berdasarkan perhitungan matriks IE yang berada pada kuadran V yang menghasilkan strategi seperti penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi tersebut diterapkan melalui pengembangan usaha pakan hijauan dan fermentasi, usaha pengolahan limbah dan usaha pembibitan ternak. Berdasarkan hasil perhitungan AHP menunjukkan altenatif strategi prioritas yang dapat diterapkan oleh kelompok ternak bersama SPR adalah pengembangan kapasitas SDM dengan alternatif usaha pakan hijauan dan fermentasi. Strategi tersebut dapat diterapkan oleh kelompok ternak untuk mencapai tujuan peningkatan produksi ternak sapi potong. Pemetaan usaha menggunakan model bisnis kanvas yang menunjukkan kondisi bisnis yang dijalankan saat ini dan pengembangan yang direncanakan oleh kelompok ternak bersama SPR.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]