Analisis Peranan Subsektor Tanaman Pangan terhadap Perekonomian Jawa Barat.
View/ Open
Date
2018Author
Haris, Wilaga Azman
Sarma, Ma'mun
Falatehan, A Faroby
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang penting dalam
pembangunan. Sektor pertanian utamanya berperan sebagai penyedia bahan baku,
penyedia bahan pakan, penyedia bahan baku untuk industri kecil, menengah, dan
bersar, penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerap tenaga
kerja, dan sumber utama pendapatan rumah tangga. Salah satu subsektor pada
sektor pertanian adalah subsektor tanaman pangan. Komoditas yang terdapat pada
subsektor tanaman pangan juga memiliki peranan penting dan strategis dalam
pembangunan. Komoditas tanaman pangan, khususnya padi, jagung, dan kedelai
ditargetkan mencapai swasembada pada tahun 2017.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan subsektor
tanaman pangan dalam perekonomian Jawa Barat. Adapun tujuan spesifik
penelitian ini meliputi menganalisis struktur output dan struktur nilai tambah
bruto subsektor tanaman pangan, menganalisis keterkaitan subsektor tanaman
pangan dengan subsektor lainnya, menganalisis dampak permintaan akhir, dan
merumuskan strategi untuk meningkatkan peranan subsektor tanaman pangan
dalam perekonomian Jawa Barat. Data yang digunakan berupa data sekunder dan
data primer. Data sekunder yang digunakan adalah Tabel Input-Output 2010. Data
primer diperoleh dari Focus Group Discussion dengan Bappeda Jawa Barat, Dinas
Ketahanan Pangan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Jawa
Barat, dan Sekretariat Daerah Jawa Barat. Analisis data sekunder menggunakan
analisis input-output untuk menjawab tujuan penelitian antara lain menganalisis
peranan subsektor tanaman pangan, menganalisis keterkaitan subsektor tanaman
pangan, dan menganalisis dampak permintaan akhir terhadap perekonomian.
Analisis data primer untuk merumuskan strategi peningkatan peranan subsektor
tanaman pangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontibusi strukur output, struktur
nilai tambah bruto, struktur upah dan gaji dari subsektor tanaman pangan
cenderung rendah. Subsektor tanaman pangan juga tidak memiliki keterkaitan
yang kuat dengan sektor-sektor hulu dan sektor-sektor hilirnya. Dampak
permintaan akhir subsektor tanaman pangan terhadap output, nilai tambah bruto,
dan pendapatan rumah tangga juga lebih rendah daripada sektor industri
pengolahan. Meski begitu, subsektor tanaman pangan dapat menyerap tenaga
kerja lebih baik daripada sektor industri pengolahan. Dari hasil analisis tersebut,
strategi yang dirumuskan untuk meningkatkan peranan subsektor tanaman pangan
antara lain meningkatkan produktivitas subsektor tanaman pangan, meningkatkan
struktur upah dan gaji pada subsektor tanaman pangan, dan diversifikasi industri
pengolahan yang menggunakan input dari subsektor tanaman pangan.
Collections
- MT - Economic and Management [3014]