Perbandingan Indeks Glikemik Beberapa Pangan Sumber Karbohidrat dengan Basis Porsi Karbohidrat Available yang Berbeda.
View/ Open
Date
2018Author
Manshur, Hanif Alamudin
Faridah, Didah Nur
Giriwono, Puspo Edi
Metadata
Show full item recordAbstract
Konsep Indeks Glikemik (IG) direkomendasikan sebagai acuan bagi
konsumen dalam memilih makanan untuk diet sehat. Indeks glikemik
didefinisikan sebagai respon glikemik yang dihasilkan oleh suatu pangan yang
mengandung 50 g karbohidrat (KH) available dan dinyatakan dalam persentase
respon glikemik yang dihasilkan oleh 50 g KH acuan yang diujikan pada individu
yang sama,di hari yang berbeda. Akan tetapi, dalam kasus dimana pangan yang
diuji merupakan pangan dengan kadar KH available rendah hingga sedang, 50 g
KH available akan memberikan volume yang terlalu besar untuk dikonsumsi dan
dicerna. Oleh karena itu, jumlah KH available dalam porsi uji dapat diturunkan
menjadi 25 g. Hasil dari penelitian sebelumnya yang menggunakan pangan uji
berupa beras Pandanwangi menunjukkan bahwa nilai IG menggunakan basis porsi
25 g lebih rendah daripada yang menggunakan basis porsi 50 g dan menyebabkan
pergeseran kategori IG. Selain itu, dalam pengujian IG, data respon glikemik
pangan acuan dapat digunakan untuk menghitung IG dari beberapa pangan uji
sekaligus. Hal ini memberikan kemungkinan adanya penggunaan kembali data
respon glikemik pangan acuan dari pengujian IG suatu pangan di pengujian IG
pangan lainnya dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) menentukan besar perbedaan nilai
IG antara basis porsi 50 g dan 25 g KH available pada beberapa pangan sumber
KH, 2) menentukan kurun waktu beberapa pengujian IG pangan yang
memungkinkan penggunaan data respon glikemik pangan acuan yang sama terkait
dengan validitas.
Sebanyak 14 subjek sehat harus mengonsumsi pangan uji berupa nasi putih
IR64, roti tawar putih dan mi kering serta pangan acuan berupa glukosa..
Percobaan dilakukan dengan 2 kali pengujian glukosa dan 2 kali untuk masingmasing
pangan uji pada basis porsi 50 g dan 25 g KH available. Glukosa atau
pangan uji dikonsumsi dalam waktu 15 menit. Contoh darah diambil pada 0, 15,
30, 45, 60, 90, dan 120 menit setelah mengonsumsi sampel. Nilai IG dihitung
berdasarkan rasio respon glikemik dari pangan uji terhadap respon glikemik
pangan acuan. Data respon glikemik glukosa 50 g dan 25 g dari beberapa
pengujian IG dalam kurun waktu 1 tahun yang telah dilakukan oleh Laboratorium
Departemen ITP-IPB akan dilakukan perhitungan CV (Coefficient of varians)
respon glikemik secara berpasangan antara respon glikemik pengujian pertama
dengan respon glikemik pengujian lainnya guna menentukan kurun waktu antar
pengujian IG pangan yang memungkinkan penggunaan data respon glikemik
pangan acuan yang sama.
Penelitian ini melaporkan bahwa penurunan nilai IG yang signifikan
(p<0.05) terjadi pada nasi putih dan mi kering ketika diuji pada basis porsi 25 g
dibandingkan dengan 50 g KH available. IG beras menurun dari 75 ke 62
(penurunan 17%), 75 ke 68 untuk roti tawar putih (penurunan 9 %) dan 72 ke 61
untuk mi kering (penurunan 15%). Penurunan nilai IG yang terjadi pada ketiga
pangan uji tersebut menyebabkan pergeseran kategori IG dari kategori pangan
ber-IG tinggi ke pangan ber-IG sedang. Perbedaan nilai IG antara kedua basis
porsi tersebut disebabkan oleh persentase penurunan respon glikemik dari basis
porsi 50 g ke 25 g KH available tidaklah sama antara pangan uji dan glukosa.
Besar penurunan respon glikemik pada pangan uji dan glukosa dipengaruhi oleh
karakteristik fisik dan kimia pangan uji serta frekuensi mengunyah subjek.
Sebagai tambahan, data respon glikemik pangan acuan dari satu pengujian IG
dapat digunakan kembali pada pengujian-pengujian IG selanjutnya dalam kurun
waktu 1 tahun dengan syarat subjek tidak mengalami perubahan fisiologis yang
dapat mempengaruhi respon glikemik mereka. Walaupun data respon glikemik
pangan acuan tidak mengalami perubahan signifikan hingga 1 tahun berikutnya,
disarankan untuk melakukan pembaharuan data respon glikemik pangan acuan
setiap 2-3 bulan sekali.
Pengujian IG saat ini sebaiknya tetap menggunakan basis porsi 50 g KH
available karena belum tersedianya pengelompokan pangan berdasarkan IG yang
menggunakan basis porsi 25 g KH available. Nilai IG beberapa pangan uji pada
basis porsi 25 g yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi basis data untuk
pengembangan pengelompokan IG pangan yang baru berdasarkan basis porsi 25
g KH available. Berkaitan dengan itu diperlukan studi lanjut mengenai besar
perbedaan nilai IG antara basis porsi 50 g dan 25 g KH available pada
pangan dengan IG sedang dan rendah.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]