Kajian Densitas Ikan Pelagis di WPPNRI 711 Laut Cina Selatan
View/ Open
Date
2018Author
Fajar H., Esa
Pujiyati, Sri
Suman, Ali
Hestirianoto, Totok
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan Laut Cina Selatan dikenal memiliki produktivitas dan
keanekaragaman hayati yang tinggi. Termasuk didalamnya sumberdaya hayati
tumbuhan maupun hewan, terutama ikan pelagis sebagai komoditi utama perairan
laut. Ikan pelagis merupakan jenis ikan yang memiliki naluri hidup bermigrasi
untuk mencari makan maupun memijah. Nilai ekonomis ikan pelagis tergolong
tinggi, beberapa contohnya; tenggiri, selar, dan layang. Pendekatan yang dapat
dilakukan untuk menentukan daerah peanangkapan ikan salah satunya adalah
dengan metode hidroakustik. Penerapan metode akustik memiliki keunggulan dari
sisi kecepatan pengambilan data, keakuratan, dan tidak membahayakan sumber
daya hayati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan densitas ikan
pelagis di perairan Laut Cina Selatan serta menganalisa kondisi oseanografi
kaitannya dengan densitas secara spasial maupun temporal, dan menduga potensi
daerah penangkapan ikan di Laut Cina Selatan.
Penelitian lapangan melalui survei yang dilaksanakan di WPPNRI 711 Laut
Cina Selatan pada Bulan Mei – Juni 2016. Pengambilan data densitas ikan pelagis
mengggunakan echosounder jenis split beam dengan frekuensi 200 kHz. Parameter
oseanografi yang meliputi suhu, salinitas, klorofil-a, dan arus laut juga
dimanfaatkan untuk mengkombinasikan hasil densitas hidroakustik. Analisa data
didapat nilai TS (Target Strength) dan nilai densitas area (SA). Data ditampilkan
dalam bentuk peta yang disandingkan dan dihubungkan dengan analisa paremeter
oseanografi, sehingga kemudian dikaitkan antara keduannya menggunakan statistik
metode Analisa Kualitatif Utama (AKU).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi oseanografi di
WPPNRI 711 Laut Cina Selatan dengan suhu kisaran 30.50-31.70o C, klorofil-a
0.50 mg/L, salinitas 32.00 – 33.00psu, dan dengan kecepatan arus rata-rata 127.00
cm/s yang mengarah ke utara. Densitas ikan pelagis dimana nilai tertinggi secara
spasial berada di perairan sekitar Pulau Tambelan, sedangkan secara temporal
densitas tinggi adalah pada saat pagi dan sore menjelang malam hari. Secara umum
kondisi oseanografi yang mempengaruhi densitas pada saat penelitian adalah suhu
air laut. Dapat disimpulkan bahwa dugaan potensi daerah penangkapan ikan pelagis
yang potensial di perairan Laut Cina Selatan pada Musim Timur di bulan Mei 2016
terdapat di perairan sekitar Pulau Tambelan yang diindikasikan dengan variasi
ukuran ikan yang cukup besar dan densitas ikan yang tinggi
Collections
- MT - Fisheries [2935]