Model Lanskap Permakultura untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan Bergizi Mahasiswa Asrama
View/ Open
Date
2018Author
Nabilah, Rizka
Mugnisjah, Wahju Qamara
Gunawan, Andi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebutuhan bahan pangan untuk mahasiswa asrama IPB adalah 2 299,14
untuk sumber pangan nabati dan 406.35 ton untuk sumber pangan hewani.
Kebutuhan pangan tersebut dipenuhi dari beberapa komoditas pertanian. Sumber
pangan nabati dan hewani tersebut diketahui didapatkan dari 18 komoditas
pertanian. Sumber pangan nabati terdiri dari 14 komoditas pertanian, yaitu beras,
kedelai, jagung, pepaya kangkung, cabai, bayam, buncis, tomat, bawang daun,
kentang, wortel, kol, dan seledri. Sumber pangan hewani didapatkan dari 4
komoditas pertanian, yaitu susu sapi, telur ayam, ikan mas, dan daging ayam.
Kebutuhan pangan tersebut menjadi acuan untuk merencanakan model lanskap
permakultura. Komoditas pertanian yang direncanakan untuk model permakultura
adalah komoditas dataran rendah dan komoditas yang memang sudah diusahakan
di wilayah penelitian. Sehingga, komoditas pertanian kol, wortel, dan kentang
menjadi komoditas yang tidak dimasukkan ke dalam perancangan model
permakultura.
Lokasi penelitian untuk memenuhi kebutuhan pangan mahasiswa asrama
tersebut terbagi menjadi 3 titik lokasi suplai. Titik pertama didapatkan dari
perencanaan model permakultura di 8 Kebun Percobaan IPB. Titik suplai yang
kedua terdapat pada lokasi pengembangan bisnis IPB yang terdiri dari 4 lokasi,
yaitu ADS Cikarawang, Sabisa Farm, Laboratorium Lapang FAPET IPB, dan
Kolam Percobaan BDP FPIK. Kebutuhan pangan di titik ketiga, didapatkan dari
Desa Lingkar Kampus IPB, yaitu Desa Cikarawang. Sampel penelitian untuk titik
pertama di 8 Kebun Percobaan IPB, memiliki jumlah luasan lahan 16.28 ha.
Persentase lahan tersebut didapatkan hanya dari aset keseluruhan kebun percobaan
IPB sebesar 13.40%. Selanjutnya, titik kedua adalah di lokasi pengembangan
bisnis yang dimiliki oleh IPB. Komoditas pertanian yang didapatkan dari ADS
Cikarawang adalah pepaya, kangkung, bayam, dan tomat. Komoditas pertanian
dari Sabisa Farm adalah kangkung, bayam, dan pepaya. Lokasi pengembangan
bisnis lainnya adalah Laboratorium Fapet yang dapat menyuplai susu sapi dan
telur ayam. Lokasi Kolam BDP FPIK dapat menyuplai ikan mas.
Dari keseluruhan kebutuhan untuk sumber pangan nabati dan hewani yang
dapat di suplai dari titik lokasi penelitian kelompok satu, yaitu dari perencanaan
model permakultura didapatkan persentase pemenuhan kebutuhan sebesar 33.55%
untuk sumber pangan nabati dan 1.78% untuk sumber pangan hewani. Sedangkan,
untuk sumber pangan nabati yang didapatkan dari titik lokasi penelitian kelompok
kedua 0.64% sumber pangan nabati dan 13.25% sumber pangan hewani. Artinya,
masih terdapat kekurangan, namun kekurangan tersebut dapat dicapai dari Desa
Cikarawang sebesar 65.82% untuk sumber pangan nabati dan 86.75% untuk
sumber pangan hewani.
Collections
- MT - Agriculture [3683]