Perlakuan Benih Padi dengan Asap Cair dan Elektroterapi untuk Pengendalian Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae.
View/ Open
Date
2018Author
Purnama, Rizky Gunawan Sugeng
Mutaqin, Kikin Hamzah
Tondok, Efi Toding
Metadata
Show full item recordAbstract
Hawar daun bakteri (HDB) disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv.
oryzae merupakan penyakit penting pada tanaman padi dengan tingkat kerusakan
yang dapat mencapai 80%. Bakteri ini diketahui pula dapat terbawa dalam benih.
Salah satu komponen pengendalian penyakit tanaman dengan menekan jumlah
inokulum awal patogen adalah dengan perlakuan benih. Penelitian ini difokuskan
untuk mengevaluasi perlakuan asap cair dan elektroterapi serta kombinasinya
dalam membebaskan benih padi yang terinfeksi X. oryzae pv. oryzae namun tetap
menjaga benih dari pengaruh merugikan akibat perlakuan pada batas yang dapat
diterima. Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh asap cair dan elektroterapi
yang diberikan sebagai perlakuan tunggal dan kombinasi keduanya terhadap benih
padi sehat, isolat bakteri in-vitro dan benih padi yang terinfeksi bakteri.
Penelitian terdiri atas tiga tahap percobaan yaitu: (1) Pengujian asap cair
sebagai perlakuan tunggal terhadap viabilitas bakteri, benih padi sehat dan benih
padi terinfeksi bakteri. Biakan bakteri X. oryzae pv. oryzae diuji secara in-vitro
dengan teknik peracunan media. Benih padi sehat diuji dengan perendaman benih
dalam larutan asap cair pada taraf konsentrasi 0 (kontrol), 0.1, 0.5, 1, 5 dan 10%
(v/v) dan taraf waktu selama 10, 20, dan 30 menit. Benih padi terinfeksi bakteri X.
oryzae pv. oryzae diuji dengan metode dan taraf konsentrasi yang sama dengan di
atas, kecuali taraf waktu hanya 30 menit; (2) Pengujian elektroterapi sebagai
perlakuan tunggal terhadap viabilitas bakteri, benih padi dan benih padi terinfeksi
bakteri. Biakan bakteri X. oryzae pv. oryzae dalam bentuk suspensi (108 cfu mL-1)
dalam tangki elektroterapi yang berisi larutan NaCl 1 M dialiri listrik 12 volt DC
pada masing-masing taraf arus 0 (kontrol), 30, 50, 100, 200, 300, dan 400 mA dan
taraf waktu selama 5, 10, dan 20 menit. Benih sehat sebanyak 400 biji
ditempatkan dalam tangki elektroterapi berisi larutan NaCl 1 M yang dialiri listrik
pada tegangan 12 volt DC pada masing-masing taraf arus 0 (kontrol), 30, 50, 100,
200, 300, dan 400 mA dan taraf waktu selama 5, 10, dan 20 menit. Benih padi
terinfeksi X. oryzae pv. oryzae diberi perlakuan elektroterapi seperti pada
pengujian terhadap benih sehat, kecuali taraf arus diberikan pada 300, 350, dan
400 mA selama 20 menit; (3) Pengujian kombinasi asap cair dan elektroterapi
pada benih padi terinfeksi bakteri. Kombinasi perlakuan ini dilakukan dengan
merendam benih terinfeksi X. oryzae pv. oryzae dalam larutan asap cair pada taraf
konsentrasi 0 (Kontrol), 0.5, 1, 3, dan 5% (v/v) selama 30 menit sebelum atau
setelah perlakuan elektroterapi pada taraf arus listrik 300, 350, dan 400 mA
selama 20 menit. Variabel yang diamati adalah vigor, daya berkecambah, dan
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 50% total pemunculan kecambah benih
(T50) serta populasi bakteri X. oryzae pv. oryzae.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan asap cair pada konsentrasi
5% selama 30 menit mampu menurunkan populasi X. oryzae pv.oryzae pada
benih padi sebesar 83.33% dengan vigor benih 94.33%, daya berkecambah benih
98.00% dan T50 3.13 hari. Perlakuan elektroterapi dengan arus listrik 400 mA
selama 20 menit efektif mengeliminasi X. oryzae pv. oryzae hingga 100% dan
mampu mempertahankan vigor benih sebesar 81.67%, daya berkecambah sebesar
89.33%, dan T50 selama 3.47 hari. Perlakuan elektroterapi pada 400 mA selama
20 menit diikuti dengan perendaman benih padi yang terinfeksi dalam asap cair
pada konsentrasi 1% selama 30 menit mampu mengurangi populasi bakteri hingga
94.59% dengan daya berkecambah benih sebesar 86.00%. Perlakuan elektroterapi
pada 400 mA selama 20 menit diikuti dengan merendam benih padi ke dalam asap
cair pada konsentrasi 5% selama 30 menit dapat menurunkan populasi bakteri
pada benih padi hingga 100%, tetapi mulai menyebabkan fitotoksisitas pada fase
kecambah.
Collections
- MT - Agriculture [3778]