Kajian Karakter Lanskap Minangkabau Berdasarkan Karya Sastra Tambo Minangkabau
View/ Open
Date
2018Author
Asrina, Merisa
Gunawan, Andi
Munandar, Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
Minangkabau merupakan salah satu budaya tertua di Indonesia. Wilayah
Minangkabau memiliki kekayaan alam yang saat ini masih dapat diamati dari
pengunungan, perbukitan lembah, jurang hingga pemukiman masyarakat. Budaya
masyarakat Minangkabau melahirkan tradisi dan kebudayaan yang khas
mencermintakan kehidupan dan adat istiadat masyarakatnya. Kekhasan budaya
Minangkabau dapat dilihat dari peninggalan sejarah masyarakat Tambo
Minangkabau. Tambo merupakan salah satu karya sastra tulisan yang telah ditulis
dari 100 tahun yang lalu dan tidak mengalami perubahan hingga saat ini. Tambo
Minangkabau bisa menjadi acuan untuk mengkaji karakter lanskap Minangkabau
berdasarkan Informasi yang terdapat dalam naskah untuk menjaga originalitas
sebuah budaya dan wilayah yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para
leluhur.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi elemen-elemen penyusun
lanskap Minangkabau, menganalisis isi dan elemen-elemen lanskap dalam naskah
Tambo, mengkaji persepsi masyarakat terhadap elemen-elemen lanskap
Minangkabau, dan menyusun konsep karakter lanskap Minangkabau berdasarkan
Tambo Minangkabau. Identifikasi elemen-elemen penyusun lanskap Minangkabau
saat ini dilakukan di tiga luhak yang merupakan wilayah awal mula lahirnya budaya
Minagkabau. Kemudian hasil pemetaan elemen-elemen yang ada saat ini digunakan
sebagai komponen pencarian pada Tambo untuk melihat setiap elemen yang ada.
Selanjutnya dilakukan analisis persepsi masyarakat yang terdiri dari pemangku adat,
masyarakat Minangkabau dan masyarakat non-Minangkabau. Kajian persepsi
mengenai elemen-elemen lanskap Minangkabau berdasarkan Tambo untuk
menentukan karakter penciri lanskap Minangkabau untuk memperkuat konsep
karakter lanskap Minangkabau.
Hasil penelitian ini dapat diidentifikasi bahwa wilayah awal budaya
Minangkabau yang terdiri dari Luhak Tanah Datar, Luhak Agam dan Luhak 50 Koto
terdapat 38 elemen penyusun lanskap Mingkabau yang dikelompokan dalam dua
fitur utama yaitu fitur alami dan fitur buatan. Dari analisis elemen-elemen lanskap
berdasarkan naskah Tambo, elemen-elemen pada fitur alami adalah landform
berupa gunung (79 kata dan frasa), dan elemen hidrologi berupa sungai (123 kata
dan frasa) memperoleh frekuensi tertinggi dan dianggap sangat penting pada masa
dahulu. Namun berbeda dengan hasil kajian persepsi masyarakat yang menunjukan
bahwa elemen-elemen pada fitur buatan yaitu Rumah Gadang, masjid dan Istana
Pagaruyung merupakan elemen yang dianggap penting dan paling mencirikan
lanskap Minangkabau. Konsep karakter lanskap Minangkabau dapat mengacu pada
dua komponen utama yaitu nature dan culture. Integrasi alam dan budaya terlihat
pada penataan pola dan tata ruang yang dibagi menjadi skala makro (darek dan
rantau), meso (luhak) dan mikro (nagari) yang disusun oleh elemen-elemen yang
memiliki fungsi dan nilai bagi masyarakat.
Collections
- MT - Agriculture [3772]