Evaluasi Respons Hidrologi Menggunakan Model Agricultural Non Point Source (AGNPS) Studi Kasus: Kali Sunter.
View/ Open
Date
2018Author
Hidayati, Annasytassya Nurul
Dasanto, Bambang Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Jakarta dengan 13 sungai yang melewatinya, termasuk Kali Sunter,
mempunyai tantangan tersendiri dalam menangani masalah hidrologi seperti
sedimentasi. Oleh karena itu, kajian tentang respons hidrologi diperlukan sebagai
acuan dalam pencegahan maupun penanganan masalah di lokasi studi. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui nilai sedimentasi pada output Kali Sunter dan
dampak perubahan lahan terhadap respons hidrologi di Kali Sunter menggunakan
model Agricultural Non-Point Source (AGNPS). Perangkat yang digunakan adalah
model AGNPS dengan input berupa penggunan lahan, jenis tanah, debit, dan curah
hujan. Setiap input tersebut diturunkan menjadi parameter yang dibutuhkan model.
Kemudian simulasi perubahan penggunaan lahan dilakukan menggunakan model
yang parameternya telah dikalibrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
AGNPS cukup baik dalam menduga nilai sedimentasi yang ditunjukkan dengan
nilai R2 dan NSE yang tinggi. Semakin besar curah hujan maka sedimentasi yang
terjadi akan cenderung besar namun hal ini bergantung pada pengunaan lahan dan
topografi di daerah kajian. Perubahan penggunaan lahan berdasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta - Depok tahun 2010 – 2030 menurunkan nilai
debit puncak aliran permukaan (DRO) rata-rata sebesar 7.79 % serta menurunkan
nilai sedimentasi di Kali Sunter rata-rata sebesar 1.39 %. Penerapan RTRW DKI
tersebut sebaiknya direalisasikan karena dapat memperbaiki respons hidrologi dan
menurunkan nilai sedimentasi di Kali Sunter.