Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Data Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di RPH Cigudeg dan RPH Cirangsad, BKPH Jasinga- Leuwiliang KPH Bogor.
Abstract
Perencanaan tutupan lahan membutuhkan data kondisi tutupan terbaru dan
terkini. Penginderaan jauh menjadi salah satu cara yang efektif untuk memperoleh
data tutupan lahan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi berimplikasi pada
kebutuhan sumber daya lahan, sehingga membuat dinamika sosial menjadi tinggi.
Perum Perhutani, selaku BUMN yang bertugas mengelola hutan di Pulau Jawa
dan Madura, memiliki peranan penting dalam melakukan pengawasan dan
monitoring hutan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai November
2017 di RPH Cigudeg dan RPH Cirangsad, BKPH Jasinga-Leuwiliang, KPH
Bogor. Pengambilan data menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang
dilakukan dengan metode purposive sampling berdasarkan jenis tutupan lahan dan
aksesibilitas. Pengamatan lapang menghasilkan 60 titik pengamatan yang
kemudian diklasifikasikan berdasarakan tegakan dan non tegakan, jenis, umur,
ukuran, heterogenitas, dan komposisi menghasilkan 19 kelas tutupan lahan.
Seluruh kelas tutupan lahan yang dihasilkan dapat dikenali melalui orthophoto.
Resolusi spasial rata-rata yang dihasilkan pada orthophoto adalah 7.5 cm/piksel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas suatu foto udara diantaranya adalah
cuaca, tinggi terbang, topografi, kecepatan, dan overlap. Pengambilan foto udara
paling baik dilakukan pada cuaca cerah yaitu pada siang hari.
Collections
- UT - Forest Management [3072]