Efektifitas dan Sustainabilitas Kinerja LSM Lingkungan dalam Kegiatan Penghijauan.
View/ Open
Date
2017Author
Rabiali, La Ode Muhammad
Avenzora, Ricky
Sjaf, Sofyan
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan LSM di Indonesia dalam 20 tahun terakhir cukup pesat. Tahun
1990 jumlah LSM berkisar 8.720 dan di tahun 2000 jumlahnya melonjak
mencapai 13.400. Scanlon dan Alawiyah mengungkapkan ada sekitar 2.293 LSM
yang aktif di Indonesia pada tahun 2012. Tumbuh dan berkembangnya LSM di
Indonesia, khususnya LSM lingkungan rupanya belum mampu mewujudkan
terciptanya kelestarian hutan dan lingkungan dimana pada saat yang sama dapat
memperbaiki taraf hidup masyarakat. Permasalahan utama yang akan dijawab
dalam penelitian ini adalah bagaimana menciptakan efektifitas dan sustainabilitas
kinerja LSM lingkungan dalam kegiatan penghijauan, yang dapat menjamin
pencapaian tujuan kegiatan secara optimal dan berkelanjutan, sehingga eksistensi
LSM sebagai salah satu organisasi penggerak masyarakat sipil dapat terjaga
secara lestari.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah: (1) mengukur kinerja LSM
lingkungan berdasarkan pada aspek hukum, teknis dan sosial dalam kegiatan
penghijauan (2) mengetahui persepsi dan preferensi stakeholders dalam kegiatan
penghijauan. Sementara tujuan khususnya adalah untuk membuat strategi dan
model pengembangan efektifitas dan sustainabilitas kinerja LSM lingkungan
dalam kegiatan penghijauan, yang dapat menjamin keberlanjutan kegiatan LSM
lingkungan sehingga eksistensi LSM lingkungan sebagai salah satu organisasi
penggerak masyarakat sipil dapat terjaga secara lestari.
Penelitian dilakukan di lokasi kegiatan LSM OWT Bogor, Walhi
Yogyakarta dan Gaharu Sultra. Data penelitian dikumpulkan dengan
menggunakan kuisioner tertutup (Close Ended Quisioner), sementara
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Convenience.
Indikator dari setiap kriteria, diukur melalui sistem skoring, yaitu One Score-One
Indicator Scoring System, dengan skala yang digunakan adalah 1-7. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja LSM lingkungan dalam kegiatan
penghijauan tidak efektif dan sustainable. Hal ini ditujukkan dengan buruknya
nilai kriteria dari setiap aspek kajian, yaitu aspek hukum, teknis dan sosial.
Selanjutnya persepsi masyarakat dan pemerintah terhadap LSM lingkungan juga
buruk dan agak buruk, terkait dengan peran institusi, sumber daya manusia,
kinerja dan pola-pola bertindak. Sebaliknya preferensi masyarakat dan pemerintah
terhadap hal-hal tersebut adalah tinggi (skor 6) yang bermakna bahwa masyarakat
dan pemerintah mengharapkan peran institusi, SDM, kinerja dan pola-pola
bertindak LSM lingkungan harus baik. Berdasarkan analisis SWOT, maka strategi
dan model pengembangan efektifitas dan sustainabilitas kinerja LSM lingkungan
dalam kegiatan penghijauan dapat dilakukan melalui program restrukturisasi: (1)
peran institusi (2) SDM (3) kinerja (4) pola-pola bertindak dan (5) kerjasama
dengan pemerintah.
Collections
- MT - Forestry [1411]