Keefektifan Trichoderma harzianum dan Trichoderma koningii dalam Pengendalian Penyakit Moler pada Bawang Merah
View/ Open
Date
2018Author
Mardhatillah, Zahrusyka
Sinaga, Meity Suradji
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae
merupakan salah satu faktor pembatas produksi bawang merah. Gejala yang
ditunjukkan yaitu daun terpelintir, memanjang abnormal, menguning, layu, serta
pembusukan umbi atau perakaran. Upaya pengendalian penyakit moler saat ini
masih ditekankan pada teknik pengendalian dengan menggunakan fungisida.
Trichoderma harzianum dan Trichoderma koningii perlu diupayakan sebagai
alternatif pengendalian hayati. Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan
Trichoderma harzianum dan Trichoderma koningii serta kombinasinya dalam
pengendalian penyakit moler pada bawang merah. Pengujian in vitro
menunjukkan T. harzianum and T. koningii dapat menghambat pertumbuhan
Fusarium oxysporum f.sp. cepae sebesar 67% and 63.6% dalam 6 hari.
Mekanisme penghambatan antara cendawan antagonis dan cendawan patogen
yaitu kompetisi, antibiosis dan hiperparasitisme. Hasil uji in planta menunjukkan
pada 25 hari setelah inokulasi (hsi), perlakuan tunggal T. harzianum, T. koningii
dan kombinasinya dapat menekan insidensi penyakit (80% - 90%). Perlakuan
kontrol tanpa agens hayati memiliki insidensi penyakit (100%) dan periode
inkubasi 9.3 hsi. Perlakuan dengan agens hayati tidak memberikan efek terhadap
vigor pertumbuhan tanaman selama 4 minggu masa tanam (MST). Perlakuan
tunggal T. harzianum, T. koningii dan kombinasinya menunjukkan potensi yang
tinggi sebagai agens hayati dalam pengendalian penyakit moler. Perlakuan
tunggal T. harzianum atau T. koningii lebih direkomendasikan sebagai alternatif
pengendalian yang efektif dan efisien.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]