Karakterisasi dan Daya Simpan Empat Aksesi Buah Pisang Tanduk (Musa. sp AAB).
View/ Open
Date
2018Author
Nurfazizah, Retty
Susanto, Slamet
Widodo, Winarso Drajad
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia memiliki berbagai jenis pisang tanduk dengan karakteristik yang berbeda. Informasi mengenai perbedaan karakteristik dan daya simpan beberapa jenis pisang tanduk masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dan daya simpan empat aksesi pisang tanduk. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, Jawa Barat pada bulan Maret 2017 hingga Juni 2017. Bahan utama yang digunakan yaitu 4 aksesi pisang tanduk yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu aksesi. Faktor aksesi terdiri atas 4 aksesi dan 4 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aksesi memberikan pengaruh nyata terhadap semua karakter yang diamati (bobot buah, panjang buah, diameter buah, ketebalan kulit, bobot daging, bobot kulit, kelunakan, BDD, PTT dan ATT) kecuali rasio antara PTT/ATT. Setiap aksesi memiliki keunggulan dan kelemahan pada peubah yang diamati. Balumbang 1 mempunyai bobot buah, diameter buah dan BDD (Bagian yang Dapat Dimakan) yang nyata lebih tinggi serta susut bobot yang nyata lebih rendah dibanding aksesi lainnya namun mempunyai kelunakan yang nyata lebih tinggi dibanding aksesi lainnya. Balumbang 2 mempunyai keunggulan pada nilai kelunakan yang nyata lebih rendah namun mempunyai PTT dan ATT yang nyata lebih rendah serta susut bobot yang nyata lebih tinggi dibanding aksesi lainnya. Cikarawang 1 memiliki keunggulan pada bobot buah dan panjang buah nyata lebih tinggi dibandingkan aksesi lainnya. Cikarawang 2 mempunyai keunggulan pada nilai PTT dan ATT yang nyata lebih tinggi sedangkan kelemahannya terletak pada nilai BDD yang nyata lebih rendah dibanding aksesi lainnya. Hasil pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa keempat aksesi tidak menunjukkan aktivitas antioksidan yang aktif. Hasil penelitian juga menunjukkan aksesi Balumbang memiliki umur simpan selama 15 hari dan aksesi Cikarawang selama 18 hari.