Manajemen Produksi Caisim Organik dengan Aspek Khusus Pemulsaan di Yayasan Bina Sarana Bakti, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Abstract
Caisim (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang
dikonsumsi untuk memenuhi kebuthan vitamin, mineral, serat, dan protein.
Sayuran ini termasuk ke dalam sayuran yang paling sering dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Budidaya caisim memerlukan teknik dan penanganan yang
baik untuk mencukupi kuantitas maupun kualitasnya. Tujuan kegiatan magang
adalah mempelajari dan mengetahui pengaruh pemulsaan terhadap produksi
tanaman caisim secara organik di Yayasan Bina Sarana Bakti. Kegiatan magang
dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2017 di Yayasan Bina
Sarana Bakti, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Data primer didapatkan melalui
pengamatan peubah fase vegetatif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang
daun, dan lebar daun. Peubah yang diamati pada saat pasca panen meliputi bobot
brangkasan, bobot akar, bobot per tanaman, jumlah daun rompesan, bobot daun
rompesan, jumlah daun rusak mekanis, bobot daun rusak mekanis, jumlah daun
rusak akibat OPT, bobot daun rusak akibat OPT, jumlah daun tua, bobot daun tua,
dan populasi gulma yang diamati pada saat setelah panen terhadap sepuluh
tanaman contoh pada masing-masing petak. Perlakuan pemberian mulsa Tithonia
sp. cenderung menunjukkan hasil tertinggi dibandingkan dengan kontrol dan
perlakuan mulsa lainnya terhadap peubah pada fase vegetatif. Pemberian mulsa
baik mulsa rumput, mulsa kedebong pisang, maupun mulsa Tithonia sp., secara
nyata mampu menekan populasi gulma dalam bedengan.