Dinamika Alih Ragam Hujan Menjadi Debit Pada Penggunaan Lahan 2001-2016 di Sub DAS Wuryantoro
Abstract
penggunaan lahan. Karakteristik fisik DAS relatif konstan, namun
penggunaan lahan lebih cepat berubah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
dinamika alih ragam hujan menjadi debit dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan lahan, termasuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Wonogiri 2011-2031 di sub DAS Wuryantoro. Penggunaan lahan di sub DAS
Wuryantoro periode 2001-2016 mengalami peningkatan luas hutan tanaman,
kebun campur, pemukiman dan penurunan luas pertanian lahan kering, dan sawah.
Alih ragam hujan menjadi debit yang ditunjukan dengan nilai koefisien aliran
permukaan berfluktuasi, yaitu meningkat dari tahun 2001 ke 2009 (0.17 menjadi
0.27) kemudian turun pada 2009 ke 2016 (0.23). Model SWAT yang dikalibrasi
pada penggunaan lahan 2009 menunjukkan hasil memuaskan dengan R2 dan NSE
sebesar 0.51 dan 0.43. Validasi model pada penggunaan lahan 2001 juga
menunjukkan hasil 0.503 dan 0.408. Skenario penggunaan lahan tahun 2016 lebih
baik dari tahun 2009 dalam mengalihragamkan hujan menjadi debit yang dicirikan
debit maksimum dan koefisien regim sungai (KRS) lebih rendah sebesar 38.23
m3/s; 6.00 dan 38.66 m3/s; 8.43. Penggunaan lahan dalam RTRW 2031 tidak
mampu memperbaiki alih ragam hujan menjadi debit, dicirikan dengan
peningkatan debit maksimum (38.48 m3/s), KRS (6.13) dan penurunan debit
minimum (6.27 m3/s). Penggunaan lahan dalam RTRW 2031 yang dimodifikasi
dengan merubah pertanian lahan kering dengan pola agroforestri dapat
memperbaiki alih ragam hujan menjadi debit dalam menurunkan KRS sebesar
5.51.
Collections
- UT - Forest Management [2835]