Potensi Sari Mentimun (Cucumis sativus L) dan Seledri (Apium graveolens L) sebagai Minuman Pengendali Tekanan Darah Penderita Hipertensi.
View/ Open
Date
2017Author
Muslimin, Husna
Kustiyah, Lilik
Damayanthi, Evy
Metadata
Show full item recordAbstract
Hipertensi merupakan faktor risiko utama kematian global di dunia akibat penyakit kardiovaskular. Pengobatan yang dilakukan agar tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg terkait dengan penurunan komplikasi penyakit kardiovaskular. Terapi nonfarmakologi hipertensi dapat melalui pemanfatan bahan lokal yang memiliki khasiat terapeutik. Bahan pangan yang terjangkau dan telah dikenal baik memiliki khasiat dalam menurunkan tekanan darah tinggi diantaranya mentimun dan seledri. Studi yang terpublikasi mengenai pengaruh penggunaan tanaman mentimun dan seledri pada manusia masih kurang.
Tujuan penelitian ini secara umum adalah menganalisis potensi sari mentimun (Cucumis sativus L) dan seledri (Apium graveolens L) sebagai minuman pengendali tekanan darah penderita hipertensi. Adapun tujuan khusus adalah formulasi minuman sari mentimun seledri (SMS), menganalisis kandungan gizi dan kapasitas antioksidan minuman SMS serta tingkat penerimaan panelis pada minuman SMS, menentukan formula terpilih, dan menganalisis pengaruh intervensi minuman SMS pada subjek hipertensi.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dan uji klinis dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2017. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di daerah Babakan Lebak, Babakan Lio, dan Babakan Raya, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu formulasi minuman SMS, analisis kandungan gizi, kapasitas antioksidan dan uji organoleptik minuman SMS serta penentuan formula terpilih; dan intervensi minuman SMS dan plasebo masing-masing diberikan kepada subjek hipertensi kelompok perlakuan dan kontrol. Intervensi minuman SMS dan plasebo dilakukan dengan frekuensi 2 kali/hari (2 x 200 mL) selama 14 hari. Subjek penelitian berjumlah 23 orang dan terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi (12 orang) dan kelompok kontrol (11 orang).
Kriteria inklusi adalah tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/ atau tekanan darah diastolik ≥ 90mmHg, menderita hipertensi esensial, umur 20-59 tahun, dan bersedia ikut serta dalam penelitian. Kriteria eksklusi adalah memiliki alergi mentimun dan/atau seledri, pernah atau memiliki penyakit komplikasi atau kronis, mendapatkan intervensi yang sejenis (herbal), mengkonsumsi suplemen, atau sedang hamil dan menyusui.
Ada tiga formula (F1, F2, dan F3) minuman SMS yang dibuat dengan menggunakan bahan utama mentimun dan seledri. Perbandingan berat mentimun (g): berat seledri (g) pada F1, F2 dan F3 berturut-turut adalah 100:5, 100:10, dan 100:15. Kandungan gizi minuman SMS yang dianalisis adalah kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan mineral serta kapasitas antioksidan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi seledri terhadap mentimun berpengaruh nyata terhadap kapasitas antioksidan minuman SMS tetapi tidak pada kandungan zat gizi yang lain. Namun demikian dengan semakin banyak penambahan seledri, maka cenderung semakin tinggi kadar kalium dan kalsium minuman SMS.
Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa daya terima panelis terhadap warna, aroma, rasa dan kecerahan minuman SMS F1 adalah signifikan lebih tinggi (nilai median 4 = suka) daripada F2 dan F3 (masing-masing nilai median 3 = biasa). Hal ini mengindikasikan bahwa dengan semakin banyak penambahan seledri pada minuman SMS, maka semakin rendah penerimaannya.
Dari tiga formula yang dibuat (F1, F2 dan F3) selanjutnya dipilih satu formula yang digunakan dalam intervensi. Dasar pemilihan formula adalah pertimbangan kapasitas antioksidan dengan bobot 40%, kandungan mineral kalium dan magnesium masing-masing dengan bobot 20%, serta tingkat kesukaan terhadap warna, rasa, aroma dan kecerahan minuman SMS masing-masing dengan bobot 5%. Berdasarkan hasil perhitungan maka formula terpilih adalah F3, yakni proporsi mentimun:seledri adalah 100g:15g. Minuman SMS F3 memiliki kapasitas antioksidan tertinggi dan kadar mineral kalium tertinggi
Minuman SMS terpilih (F3) mengandung air 98.88%, abu 0.13%, protein 0.23%, lemak 0.48%, karbohidrat 0.28%, kalium 35.93%, magnesium 4.67%, natrium 3.23% dan kalsium 6.81%. Adapun kandungan energi per 100 g SMS adalah sebanyak 6.45 kkal dan kapasitas antioksidan SMS adalah sebesar 33.81% AEAC.
Umur subjek pada kelompok intervensi dan kontrol adalah tidak berbeda signifikan (p>0.05) dan masing-masing berkisar antara 30-59 tahun dan 40-59 tahun. Demikian juga jenis kelamin, pekerjaan, status gizi serta riwayat hipertensi juga tidak berbeda signifikan (p>0.05) antara kelompok intervensi dengan kontrol.
Rata-rata perubahan tekanan darah sistolik pada kedua kelompok setelah periode intervensi cenderung mengalami penurunan, tetapi perubahan lebih besar pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok intervensi signifikan mengalami penurunan sebesar 12.5 mmHg (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa intervensi SMS berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada subjek hipertensi.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]