Kajian Sebaran Nutrien dan Klorofil-a serta Keterkaitannya dengan Kondisi Oseanografi di Perairan Selatan Selat Makassar
View/ Open
Date
2017Author
Rosdiana, Annisya
Prartono, Tri
Atmadipoera, Agus Saleh
Zuraida, Rina
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan Selatan Selat Makassar merupakan kawasan strategis yang terletak
di antara Laut Jawa, Selat Makassar dan Laut Flores. Selain merupakan jalur utama
Arus Lintas Indonesia (Arlindo), pada perairan Selatan Selat Makassar terjadi
proses taikan dan percampuran tubulen. Berbagai proses fisik tersebut dapat
memicu pengayaan nutrien, sehingga berpotensi meningkatkan konsentrasi
klorofil-a yang merupakan salah satu indikator produktivitas primer perairan.
Pemahaman terhadap mekanisme pengayaan nutrien dan klorofil-a menjadi faktor
kunci dalam memprediksi kesuburan perairan. Penelitian ini bertujuan menjelaska n
pola sebaran nutrien dan klorofil-a dalam kaitannya dengan kondisi oseanografi,
mengidentifikasi berbagai proses fisik perairan, dan mengidentifikasi perubahan
profil biogeokimia (nutrien dan klorofil-a) di perairan Selatan Selat Makassar.
Penelitian ini merupakan bagian dari riset “MAJAFLOX CRUISE (Makassar,
Java and Flores Seas Experiment Cruise) 2015”. Penelitian terdiri dari pengamatan
lapangan, eksperimen, analisis laboratorium, serta analisis data (lapangan dan
pemodelan). Pengamatan lapangan dan eksperimen dilaksanakan pada Musim
Timur di Perairan Selatan Selat Makassar. Pengamatan lapangan dilakukan dengan
menurunkan Rosette sampler yang terdiri dari sensor Condutivity, Temperature,
Depth (CTD) dan botol Niskin untuk sampling air. Lokasi pengamatan terdiri dari
12 stasiun (dimulai dari stasiun 15 hingga stasiun 26), dengan tiga diantaranya
merupakan stasiun yo-yo sampling dan satu stasiun untuk kegiatan eksperimen.
Sampel hasil pengamatan lapangan dan eksperimen kemudian dianalisis di
laboratorium. Data hasil analisis laboratorium juga dilengkapi dengan data hasil
pemodelan numerik dengan seri nama “INDO12BIO” sepanjang periode tahun
2015.
Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa sebaran nutrien di perairan
Selatan Selat Makassar mengikuti pola nutrien oseanik, yaitu rendah di permukaan
dan meningkat seiring bertambahnya kedalaman. Di lapisan tercampur, klorofil-a
memiliki distribusi yang homogen dengan konsentrasi antara 0.028 μg L-1 hingga
0.438 μg L-1. Pola nutrien dan klorofil-a seperti ini ada kaitanya dengan proses
oseanografi. Karakteristik massa air yang teridentifikasi di perairan Selatan Selat
Makassar diantaranya massa air Laut Jawa, keberadaan massa air Laut Jawa, NPSW
(North Pacific Subtropical Water), NPIW (North Pacific Intermediate Water) dan
massa air Kangean. Pengaruh massa air Laut Jawa terhadap profil nutrien
cenderung melemah pada Musim Timur, sedangkan keberadaan NPSW dan NPIW
mengindikasikan peranannya dalam peningkatan konsentrasi nutrien di lapisan
termoklin. Demikian pula dengan massa air Kangean nampak berkontribusi
terhadap profil nutrien yang cenderung tinggi di lapisan permukaan.
Berbagai proses yang teridentifikasi diantaranya turbulensi vertikal dan
taikan. Turbulensi vertikal pada tiga stasiun yo-yo sampling menyebabkan osilasi
nutrien yang berpusat di lapisan termoklin. Sedangkan fenomena taikan terdeteksi
pada stasiun 19 yang diikuti oleh kenaikan konsentrasi klorofil-a, kontras dengan
konsentrasi nutrien yang rendah di lapisan permukaan.
Hasil pemodelan numerik INDO12BIO menggambarkan evolusi nutrien dan
klorofil yang mengikuti sistem Muson. Nutrien di lapisan tercampur mengalami
peningkatan konsentrasi pada Musim Timur dengan pola sebaran yang selaras
orientasi sebaran suhu permukaan laut (SPL) rendah. Hal tersebut menunjukka n
bahwa pengayaan nutrien pada Musim Timur berkaitan dengan proses taikan.
Mekanisme taikan yang diidentifikasi pada stasiun 19 menunjukkan hubungan
antara keberadaan angin Muson Tenggara dengan sinyal taikan, seperti peningkata n
kedalaman lapisan Ekman, penurunan suhu permukaan laut, penurunan anomali
paras laut, peningkatan konsentrasi klorofil-a dan nutrien sepanjang Musim Timur
2015. Berbagai tipe sebaran nutrien dan klorofil-a tersebut membuktikan bahwa
mekanisme biogeokimia dipengaruhi oleh berbagai proses fisik di perairan.
Collections
- MT - Fisheries [3011]