Kajian Pelestarian Lanskap Budaya Masyarakat Adat Kajang di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan
View/ Open
Date
2017Author
Awalia, Rezky Nur
Arifin, Nurhayati HS
Kaswanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Lanskap budaya Masyarakat Adat Kajang terbentuk dan berkembang secara
organik sebagai hasil interaksi antara Masyarakat Adat Kajang dengan
lingkungannya. Permasalahan yang terjadi pada lanskap budaya ini yaitu
terjadinya degradasi lanskap biofisik dan budaya akibat pengaruh modernitas dan
kurangnya kesadaran pemuda Kajang terhadap pentingnya menjaga warisan
budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik lanskap,
menganalisis nilai penting lanskap, dan menyusun rekomendasi pelestarian
lanskap budaya Masyarakat Adat Kajang. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Landscape Character Assessment (LCA) dan metode skoring
untuk penilaian signifikansi lanskap. Identifikasi karakter lanskap merujuk pada
11 elemen penyusun lanskap menurut McClelland et al. (1999).
Berdasarkan hasil analisis, tipe karakter lanskap budaya Masyarakat Adat
Kajang adalah lanskap permukiman tradisional dengan pola tata ruang tripatri
berbasis pada sumber daya alam lokal (hutan dan lahan pertanian) yang
masyarakatnya menganut sistem kepercayaan Patuntung. Unit lanskap yang
menunjukkan karakter kuat adalah area permukiman sakral, hutan keramat, dan
elemen-elemen lanskap yang berada disekitar permukiman yaitu makam leluhur,
batu temu gelang, balla tammua, dan sumur umum. Hasil penilaian signifikansi
lanskap menunjukkan bahwa lanskap budaya Masyarakat Adat Kajang memiliki
nilai penting 28 yaitu termasuk ke dalam kategori signifikansi tinggi. Upaya atau
tindakan yang diusulkan adalah pendaftaran sebagai cagar budaya dan penetapan
zonasi pelestarian untuk manajemen tindakan pelestarian.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2283]