Strategi Pemasaran DOC Ayam Ras Pedaging pada CV. Missouri, Bandung Jawa Barat
Abstract
Usaha peternakan ayam ras tidak terlepas dari beberapa kendala yang
dihadapi. Kendala tersebut merupakan hambatan yang cukup kompleks dalam
mengusahakan peternakan ayam ras. Kendala yang dimaksud adalah tingginya
tingkat risiko yang dihadapi seperti risiko fluktuasi harga, baik harga-harga input
seperti Day Old Chick (DOC), pakan dan obat-obatan maupun fluktuasi harga jual
output berupa ayam hidup (livebird) dan karkas. Risiko lain yang dihadapi dalam
usaha ternak ayam ras adalah risiko produksi yang disebabkan oleh cuaca, iklim,
penyakit dan risiko sosial.
Salah satu perusahaan pembibitan ayam ras yang bertahan di Indonesia
adalah CV. Missouri yang merupakan perusahaan keluarga. Perusahaan ini
memiliki beberapa unit usaha di dalamnya yang terintegrasi, yaitu mulai dari unit
produksi DOC Parent Stock (PS), Final Stock (FS) dan unit produksi pakan ternak
(feedmill). Selain itu, perusahaan ini juga memiliki unit penetasan telur ayam dan
pengembangan Grand Parent Stock (GPS) dan Parent Stock (PS). Berdasarkan
temuan lapangan, perusahaan ini memiliki strategi pemasaran yang kuat dalam
mengembangkan usahanya sehingga dapat bertahan dalam persaingan pasar
perunggasan nasional.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan faktor-faktor yang
dihadapi oleh CV. Missouri dalam pemasaran DOC ayam ras pedaging, (2)
menguraikan strategi yang ditempuh oleh CV. Missouri untuk mengatasi faktorfaktor
dalam pemasaran DOC ayam ras pedaging dan (3) menentukan bentuk
alternatif strategi pemasaran yang dikembangkan oleh CV. Missouri dalam
memasarkan DOC ayam ras pedaging. Penelitian ini menggunakan data primer
dan sekunder. Penelitian dilakukan di CV. Missouri yang beralamat di Jalan
Malabar No. 53 Bandung dan breeding farm CV. Missouri di Sumedang, Jawa
Barat. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui pustaka, dokumen dan
laporan dari instansi terkait.
Pada penelitian ini, data dianalisa dengan menggunakan analisis: (a)
deskriptif; (b) analisis matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE
(External Factor Evaluation); (c) matrik IE (Internal External) untuk melakukan
pemetaan terhadap skor total matriks IFE dan EFE; (d) analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats) untuk mengidentifikasi berbagai faktor
secara sistematis guna merumuskan strategi perusahaan dan (e) QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk menetapkan ketertarikan relatif
(relative attractiveness) dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih
dan untuk menetapkan strategi yang dianggap paling baik.
Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan faktor-faktor yang dihadapi
oleh CV. Missouri dalam pemasaran DOC ayam ras pedaging adalah (1) faktor
internal terdiri dari produksi DOC, sistem keuangan, ruangan produksi, sistem
pemasaran, fasilitas produksi, sistem manajemen, sistem informasi dan kebijakan
pemerintah tentang ayam ras; dan (2) faktor eksternal terdiri dari penerapan
teknologi, daya tawar pembeli, kebutuhan DOC di masyarakat, kondisi demografi
iii
penyaluran DOC, kondisi ekonomi masyarakat, persaingan antar perusahaan
sejenis, pendatang perusahaan sejenis dan kondisi politik saat ini.
Hasil penjumlahan skor total pada matriks IFE dan EFE didapatkan nilai
masing-masing 2.69 dan 2.70 dengan posisi strategis perusahaan didalam matrik
IE berada pada kuadran V. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki
strategi pertumbuhan dan stabilitas yang baik. Strategi pertumbuhan dirancang
untuk mencapai kondisi pertumbuhan penjualan, pertumbuhan keuntungan dan
pertumbuhan aset. Usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
melakukan penetrasi pasar dan pengembangan usaha. Selanjutnya, CV. Missouri
mengandalkan pada formulasi strateginya berupa meningkatkan pemasaran dan
pelayanan, mengembangkan kegiatan usaha yang bertujuan untuk
mempertahankan usaha sehingga terhindar dari kehilangan penjualan dan
keuntungan.
Lebih lanjutnya, berdasarkan hasil SWOT diperoleh strategi pemasaran CV.
Missouri, yaitu (a) memperluas jaringan pemasaran yang optimal, (b)
menciptakan DOC yang lebih baik dengan meningkatkan produktifitas, (c)
memperkuat permodalan agar dapat bersaing dengan kompetitor, (d)
meningkatkan volume penjualan dengan meningkatkan efektifitas pemasaran, (e)
memanfaatkan sistem informasi dalam meningkatkan penjualan, (f)
memanfaatkan kebijakan pemerintah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, (g)
mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan, (h) meningkatkan
pelayanan dan loyalitas pelanggan, (i) konsisten mempertahankan produktivitas
untuk diterima pasar, (j) meningkatkan teknologi produksi dan mutu produk, (k)
memperbaiki mutu SDM dan (l) meningkatkan kerjasama dengan pihak lain
dalam bentuk kemitraan.
Berdasarkan hasil perhitungan dalam matrik QSP, diperoleh beberapa
strategi yang paling tepat diimplementasikan. Strategi pertama adalah
mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan, dengan
memfokuskan strategi pada (a) jaminan mutu DOC sesuai dengan SNI (Standar
Nasional Indonesia), (b) DOC setting by order (penjualan DOC PS dan FS
dilakukan berdasarkan pemesanan), (c) melakukan afkir induk lebih cepat, (d)
mengadakan pelatihan guna mengembangkan wawasan karyawan tentang mutu
produk. Strategi yang kedua adalah meningkatkan pelayanan dan loyalitas
terhadap pelanggan dengan memfokuskan strategi pada upaya (a) menjaga
loyalitas terhadap pelanggan, (b) melakukan kontrak penjualan DOC (membuat
kontrak penjualan DOC untuk satu tahun dengan harga pokok produksi), (c)
melayani penjualan DOC kepada pelanggan secara langsung ke Poultry Shop CV.
Missouri. Strategi yang ketiga adalah menambah permodalan agar dapat bersaing
dengan kompetitor, dengan memfokuskan strategi pada upaya perluasan
perusahaan dengan dana yang masih tersedia, sehingga memperkuat prospek
perusahaan ke depan.
Collections
- MT - Professional Master [887]