Pemasaran Gula Aren di Provinsi Banten.
View/ Open
Date
2017Author
Hayati
Asmarantaka, Ratna Winandi
Burhanuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Gula aren merupakan komoditas unggulan di Banten dan sentra produksi
terbesarnya adalah Kabupaten Lebak yang memberikan kontribusi sebesar 81 persen.
Sentra produksi terbesar di Kabupaten Lebak berada di Desa Hariang. Para perajin gula
aren di Desa Hariang melakukan pengolahan nira menjadi gula aren. Setelah perajin
gula aren menghasilkan gula aren, mereka mengirimkannya ke pedagang pengumpul di
tingkat desa. Kemudian diangkut ke KUB (Kelompok Usaha Bersama). KUB
mendapatkan harga jual yang cenderung naik sedangkan perajin gula aren mendapatkan
harga jual yang cenderung lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat lembaga
pemasaran yang melakukan beberapa fungsi seperti menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaikan, dan lainnya yang mengandung nilai tambah. Tentunya fungsi
pemasaran membutuhkan biaya. Jika biayanya lebih tinggi, maka akan meningkatkan
margin yang merupakan salah satu indikator efisiensi pemasaran. Yang lainnya adalah
farmer’s share. Oleh karena itu penelitian ini menganalisis pemasaran gula aren melalui
KUB dan tidak melalui KUB serta rantai pasok gula aren.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemasaran gula aren
melalui KUB dan tidak, menganalisis efisiensi pemasaran dan rantai pasok. Data
diperoleh dari 37 perajin gula aren, tiga pedagang pengumpul desa, satu KUB dan satu
pabrik olahan pangan. Penelitian ini dianalisis dengan pendekatan efisiensi operasional
yaitu margin dan farmer’s share serta pendekatan Food Supply Chain Networking
(FSCN).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga saluran pemasaran gula aren di
Banten, terdiri dari dua saluran melalui KUB dan satu saluran yang tidak melalui KUB.
Tiga saluran pemasaran gula aren tersebut pada umumnya terdapat fungsi-fungsi
pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran meliputi fungsi pertukaran,
fisik dan fasilitas. Satu dari dua saluran melalui KUB yaitu saluran satu yang mengalir
dari perajin-pedagang pengumpul di tingkat desa-KUB-pabrik olahan pangan adalah
relatif efisien daripada yang lain. Saluran pemasaran yang terdapat indikator rantai
pasok yaitu hanya pada saluran pemasaran yang melalui KUB yaitu saluran satu dan
dua. Berdasarkan pendekatan supply chain network, pada kedua saluran pemasaran
tersebut terdapat rantai pasok yang meliputi struktur rantai pasok, proses bisnis,
manajemen rantai pasok, sasaran rantai pasok dan kinerja rantai pasok.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]