Dinamika Kelompok Tanggung Renteng Nasabah Pengambil Kredit Mikro Pada Usaha Pertanian dan Non Pertanian (Kasus Pada Kelompok Binaan Koperasi Baytul Ikhtiar).
View/ Open
Date
2017Author
Cahyono, Erix
Purnaningsih, Ninuk
Sugihen, Basita Ginting
Metadata
Show full item recordAbstract
Koperasi Baytul Ikhtiar mengawali aktivitas membina masyarakat dengan
memberikan bantuan pinjaman modal pada saat berbadan hukum Lembaga
Swadaya Masyarakat yaitu Yayasan Pemberdayaan Mustad’affin (Peramu)
dengan Program Ikhtiar. Koperasi membina anggota dalam bentuk kelompok dan
memberikan persyaratan tanggung renteng. Perubahan badan hukum menjadi
koperasi membuat lembaga ini terus mengembangkan daerah binaannya ke
beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten
Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat dan terakhir baru
sampai di Kabupaten Garut.
Tanggung renteng sebagai persyaratan yang diterima oleh anggota tersebut
membuat kelompok binaan Koperasi Baytul Ikhtiar menjadi menarik untuk
diteliti. Anggota yang meminjam tambahan modal untuk meningkatkan usahanya
ternyata masih bersedia dan komitmen untuk menyisihkan sebagian
keuntungannya untuk menanggung beban tanggung renteng saat ada anggota
lainnya gagal bayar. Anggota menggunakan keuntungannya pada konsumsi,
menabung dan menginvestasikan kembali sehingga mendapatkan keuntungan
kembali di setiap putaran usahanya. Kesepakatan tanggung renteng membuat
anggota menyisihkan sebagian tabungan untuk menanggung kewajiban anggota
yang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk 1). Menganalisis proses pendampingan yang
dilakukan oleh koperasi. 2). Mempelajari peran yang dilakukan koperasi dalam
membina kelompok dan 3). Mengukur tingkat dinamika yang terjadi pada
kelompok. Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan pada
kelompok yang dibina oleh 4 cabang koperasi Baytul Ikhtiar, yaitu cabang Taman
Sari, cabang Pamijahan, cabang Ciampea dan cabang Leuwisadeng Kabupaten
Bogor. Anggota binaan koperasi dikelompokkan sesuai bidang usaha yang
ditekuni, yaitu kelompok bidang usaha pertanian dengan jumlah responden 46
orang, kelompok bidang usaha mengelola hasil pertanian dengan jumlah
responden 32 orang dan kelompok bidang usaha non pertanian dengan jumlah
responden 55 orang. Data penelitian dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan
korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Faktor internal koperasi dalam
melakukan sosialisasi pada kelompok binaan tidak memiliki hubungan dengan
dinamika kelompok pada ketiga kelompok bidang usaha pada taraf nyata 5%. 2).
Karakteristik pengambil kredit pada tingkat pendidikan formal dan kebiasaan
menggunakan media tidak memiliki hubungan dengan ketiga kelompok bidang
usaha pada taraf nyata 5% dan 3). Faktor eksternal kelompok pada kebijakan
pemeritah setempat memiliki hubungan dengan dinamika kelompok bidang usaha
pertanian pada taraf nyata 5%. Keberadaan dan program kompetitor memiliki
hubungan dengan kelompok bidang usaha non pertanian dengan taraf nyata 5%.
Collections
- MT - Human Ecology [2255]