Bonding Orangtua-Anak, Dukungan Sosial, Self- Esteem, Strategi Coping, dan Kesejahteraan Subjektif Pada Siswa Sekolah Menengah.
View/ Open
Date
2017Author
Primasari, Danisya
Puspitawati, Herien
Krisnatuti, Diah
Metadata
Show full item recordAbstract
Remaja merupakan anggota masyarakat yang mempunyai peran/posisi yang
strategis dalam menentukan kelangsungan kehidupan bangsa. Remaja yang dapat
tumbuh secara optimal secara fisik, psikologis dan spiritual dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi lingkungan masyarakat serta pembangunan bangsa.
Indikator kesejahteraan suatu masyarakat atau suatu bangsa salah satunya dapat
dilihat dari kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan subjektif merupakan salah satu
hal yang penting dan sangat berhubungan dengan psikologis individu, serta dapat
mengetahui sejauh mana seseorang merasakan kepuasan dalam kehidupannya.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis bonding orangtuaanak,
dukungan sosial, strategi coping, self-esteem dan kesejahteraan subjektif pada
siswa sekolah menengah. Sementara itu, tujuan khusus dari penelitian ini adalah
untuk (1) mengidentifikasi karakteristik anak dan karakteristik keluarga, bonding
orangtua-anak, dukungan sosial, strategi coping, self-esteem dan kesejahteraan
subjektif, (2) menganalisis perbedaan bonding orangtua-anak, dukungan sosial,
strategi coping, self-esteem dan kesejahteraan subjektif anak pada siswa laki-laki
dan perempuan, (3) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi dukungan sosial,
self-esteem, strategi coping dan kesejahteraan subjektif pada siswa sekolah
menengah.
Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa
Kota Bogor memiliki lokasi strategis dan dekat dengan ibu kota DKI Jakarta.
Pemilihan contoh sebanyak 861 siswa yang dilakukan secara survei pada lima
sekolah menengah atas dan/atau kejuruan dari 141 sekolah menengah atas dan/atau
kejuruan di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian
kuesioner. Adapun data yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak,
karakteristik keluarga, bonding orangtua-anak, dukungan sosial, strategi coping,
self-esteem, dan kesejahteraan subjektif siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-
Agustus 2016. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah melalui proses
editing, coding, scoring, entry, cleaning, dan analisis data. Pengolahan dan analisis
data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel, dan Statistical
Package for Social Science (SPSS). Data primer dianalisis secara deskriptif
mencakup karakteristik keluarga, karakteristik remaja, bonding orangtua-anak,
dukungan sosial, strategi coping, self-esteem dan kesejahteraan subjektif. Data
sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dengan data penunjang penelitian dan
literatur-literatur variabel yang disajikan dalam bentuk deskriptif. Data inferensial
yaitu menggunakan uji beda t-test dan uji regresi linier berganda. Kualitas data
bonding orangtua-anak, dukungan orangtua, strategi coping dan self-esteem
dikontrol dengan melakukan uji reliabilitas dan uji validitas internal (an internal
validation).
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia siswa laki-laki 16,1 tahun dan
perempuan 15,9 tahun. Rata-rata usia ayah adalah 47,3 tahun dan ibu 43,1 tahun.
Rata-rata tingkat pendidikan ayah dan ibu adalah tamatan SMA. Rata-rata jumlah
anggota keluarga adalah 5 orang. Sebanyak 27,1 persen keluarga siswa
berpendapatan sekitar Rp1.000.001 sampai dengan Rp2.000.000. Bonding
orangtua-anak, dukungan sosial, strategi coping, self-esteem, dan kesejahteraan
subjektif pada penelitian ini termasuk dalam kategori cukup baik. Berdasarkan
dimensi, pada variabel bonding orangtua-anak dimensi care terkategori cukup baik
dan overprotection terkategori rendah. Sementara itu, dimensi dukungan teman dan
keluarga terkategori cukup baik. Dimensi coping aktif, coping avoidant, serta
coping negatif pada siswa terkategori cukup baik, serta dimensi self-esteem positif
dan negatif pada siswa terkategori cukup baik.
Analisis uji beda diketahui bahwa remaja perempuan lebih tinggi memiliki
bonding dengan orangtua (p=0,107) dan dukungan sosial (p=0,031) dibandingkan
dengan remaja laki-laki. Pada variabel self-esteem (p=0,181) diketahui bahwa
remaja laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan remaja perempuan. Namun hasil
penelitian tidak menemukan adanya perbedaan pada strategi coping dan
kesejahteraan subjektif antara siswa laki-laki dan perempuan.
Analisis regresi linear berganda diketahui bahwa bonding orangtua dan anak
merupakan prediktor utama yang berpengaruh terhadap dukungan sosial, selfesteem,
strategi coping dan kesejahteraan subjektif. Bonding orangtua-anak yang
optimal orangtua mampu memberikan dukungan sosial kepada remaja, sehingga
remaja dapat menghargai dirinya secara positif, mampu mencari cara mengatasi
permasalahan serta merasa puas dan bahagia. Selain itu, faktor yang berpengaruh
terhadap dukungan sosial adalah usia remaja dan usia ibu. Usia remaja yang
semakin besar lebih merasakan mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar
baik dari keluarga maupun teman sebaya. Usia ibu yang semakin tinggi akan
memberikan dukungan yang lebih kepada anak remaja sehingga dapat
memunculkan perasaan bonding antara orangtua dan anak. Faktor yang paling
berpengaruh terhadap self-esteem adalah dukungan sosial. Dukungan yang
dirasakan oleh remaja seperti mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman
sebaya dapat meningkatkan self-esteem yang positif pada remaja. Faktor yang
paling berpengaruh terhadap strategi coping dan kesejahteraan subjektif adalah selfesteem,
Remaja yang memiliki self-esteem yang positif mampu mencari cara untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga remaja merasa puas dan bahagia
dengan kehidupannya.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]