Strategi Pengembangan Usaha Beras Sehat pada CV Pure Cianjur di Kabupaten Cianjur
View/ Open
Date
2017Author
Firohmatillah, Agrivinie Rainy
Nurmalina, Rita
Rifin, Amzul
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertanian organik menurut IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movement) merupakan sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan kimia, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan kerusakan sumber daya alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik, sebaliknya sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organic (IFOAM 2008). Pemerintah Indonesia menggalakkan program “Go Organic” pada tahun 2010. Program tersebut mendukung para petani atau produsen produk pertanian membudidayakan komoditas pertanian secara organik dan mengusahakan hasil produknya. Melalui program tersebut, diharapkan produsen produk petanian lebih memilih membudidayakan komoditas pertanian dengan metode organik dibandingkan metode konvensional sehingga tanah menjadi subur dan lingkungan menjadi sehat kembali.
CV Pure Cianjur merupakan perusahaan yang fokus dalam usaha mengemas dan memasarkan beras dengan perlakuan organik dengan merk “Beras Cianjur Berasku” dan merupakan perintis dan satu-satunya yang bisa menjual dan memasarkan beras tersebut ke perusahaan ritel yaitu Carrefour dan Transmart wilayah Bandung. Namun dalam menjalankan usahanya mengalami permasalahan yaitu kesulitan mendapatkan pasokan beras sehat selain dari Kelompok Tani Bangkit sebagai pemasok, dikarenakan beras sehat yang dijual oleh perusahaan adalah beras yang murni tanpa campuran, beras kepala serta perlakuannya organik sehingga membuat perusahaan kesulitan mendapatkan pasokan yang kontinu sesuai dengan persyaratan tersebut. Pasokan beras dengan perlakuan organik selain dari Kelompok Tani Bangkit juga sulit didapat dikarenakan masih belum banyak petani yang melakukan budidaya dengan perlakuan organic. Oleh karena itu diperlukan strategi pengembangan usaha beras sehat.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis lingkungan internal dan eksternal CV Pure Cianjur, merumuskan alternatif strategi serta prioritasnya bagi CV Pure Cianjur dalam mengembangkan usaha beras sehat, dan memetakan rekomendasi program dari alternatif strategi dalam pengembangan usaha beras sehat pada CV Pure Cianjur.
Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif untuk mendeskripsikan gambaran umum dan faktor-faktor internal dan ekternal dari CV Pure Cianjur. Data kuantitatif berupa pembobotan untuk faktor-faktor internal dan penentuan prioritas strategi pengembangan. Alat analisis yang digunakan adalah metode A’WOT yaitu kombinasi dari AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan analisis SWOT (Stengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats). Kemudian dilakukan pemetaan rekomendasi program dari alternatif strategi dengan metode arsitektur strategik.
Hasil analisis didapatkan faktor-faktor internal yaitu kekuatan yang dimiliki adalah produk berkualitas, harga produk bersaing dengan kompetitor, memiliki legalitas kesehatan (PIRT), dan segmentasi pasar pasti dan jelas. Sedangkan kelemahannya adalah kemasan, logo dan merek produk kurang menarik, belum memiliki sertifikasi organik, diskontinuitas bahan baku, pengorganisasian manajemen belum berjalan baik dan profesional, promosi dan ekspansi pasar belum maksimal, teknologi yang dimiliki perusahaan masih terbatas.
Faktor-faktor eksternal yaitu peluang yang dimiliki adalah sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Cianjur, gaya hidup sehat masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pendapatan masyarakat, perkembangan teknologi informasi, dukungan pemerintah pusat maupun provinsi, peluang pasar dan permintaan beras organik masih besar, potensi pertanian organik semakin berkembang. Sedangkan ancamannya adalah kompetitor dengan produk sejenis, daya beli konsumen rendah, edukasi dan informasi mengenai kelebihan beras organik, persaingan dalam industri semakin tinggi, dan produk substitusi (beras anorganik atau konvensional).
Prioritas alternatif strategi yang diterapkan pada CV Pure Cianjur dalam mengusahakan beras sehat, mulai dari prioritas pertama sampai kedelapan adalah melakukan persiapan dan pendaftaran untuk mendapatkan sertifikasi organik (0.299), melakukan pembinaan dan perluasan areal lahan dengan kelompok tani mitra (Kelompok Tani Bangkit) (0.181), melakukan perbaikan kemasan, logo, dan merek produk untuk meningkatkan dayasaing produk (0.163), meningkatkan aset investasi berupa alat sortir beras (0.111), mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk turunan beras organik dengan optimalisasi sumberdaya yang ada pada perusahaan untuk memenangkan persaingan (0.081), memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kelebihan dan manfaat beras organik (0.063), meningkatkan produksi dengan pendekatan backward integration yaitu dengan membina kelompok tani ataupun petani lain yang berpotensi untuk menjadi mitra dalam rangka menjamin pasokan bahan baku (0.056) serta melakukan perluasan jaringan pasar (0.047). Berdasarkan alternatif strategi tersebut kemudian dipetakan menjadi tujuh program rutin dan sebelas program yang dijalankan secara bertahap.
Collections
- MT - Economic and Management [2975]