Kerentanan Perikanan Tangkap Akibat Perubahan Iklim.
View/ Open
Date
2017Author
Cintra, Allsay Kitsash Addifisyukha
Setyobudiandi, Isdradjad
Fahrudin, Achmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Perikanan tangkap memiliki peran yang penting bagi perekonomian
Indonesia. Adanya perubahan iklim akan merugikan secara langsung maupun
tidak langsung pada perikanan tangkap Indonesia. Suatu pendekatan ilmiah
diperlukan untuk menentukan risiko perubahan iklim dan strategi adaptasi
perikanan tangkap yang salah satunya adalah analisis kerentanan (Vulnerability).
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kerentanan perikanan
tangkap relatif akibat perubahan iklim pada skala provinsi di Indonesia.
Indeks kerentanan (VI) didapatkan dengan mengkompositkan indeks
keterpaparan (EI), kepekaan (SI) dan kapasitas adaptif (ACI) dari daerah
penelitian yaitu skala provinsi (Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan,
Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah dan Kalimantan Timur) dan skala Wilayah Pengelolaan Perairan (711 dan
716). Sumber data variabel penyusun indeks menggunakaan rekaman data dari
instansi terkait. Indeks kerentanan dianalisis dengan dua metode yaitu tanpa
pembobotan dan dengan pembobotan.
Provinsi dengan status kerentanan tertinggi adalah Sulawesi Utara
(VI=0.78;0.72), Sulawesi Tengah (VI=0.72;0.63) dan Gorontalo (VI=0.61;0.70),
sedangkan pada skala WPP, WPP 716 berstatus kerentanan tinggi (VI=0.67;0.62),
sedangkan WPP 711 berstatus sedang (VI=0.30;0.32). Kerentanan daerah daerah
tersebut merupakan hasil dari kombinasi nilai subindeks (keterpaparan (EI),
kepekaan (SI) dan kapasitas adaptif (ACI) yang berbeda beda.
Secara deskriptif metode perhitungan kerentanan dengan pembobotan pada
kapasitas adaptif dapat menurunkan nilai kerentanan di Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Riau, dan Kalimantan Barat. Pada
skala WPP dengan pembobotan akan menurunkan nilai kerentanan WPP 716,
namun meningkatkan WPP 711, karena kerentanan tidak hanya dipengaruhi oleh
satu subindeks saja, namun dipengaruhi oleh kombinasi subindeks yang lain.
Strategi pengelolaan yang dapat dipilih adalah meningkatkan kapasitas
adaptasi dengan melakukan rehabilitasi dan konservasi ekosistem mangrove dan
terumbu karang, tempat pendaratan ikan secara kulitas maupun kuantitas, jumlah
dan mutu penyuluh perikanan dan dana alokasi khusus pada provinsi yang nilai
variabel variabel tersebut rendah.
Collections
- MT - Fisheries [2934]