Potensi Bakteri Endofit Asal Tumbuhan Mangrove sebagai Pengendali Ralstonia solanacearum dan Meloidogyne spp pada Tanaman Tomat.
View/ Open
Date
2017Author
Oktafiyanto, Muhammad Firdaus
Munif, Abdul
Mutaqin, Kikim Hamzah
Metadata
Show full item recordAbstract
Tomat merupakan komoditas hortikultura yang banyak ditanam di
Indonesia, karena tanaman ini cocok ditanam di segala musim dan ketinggian.
Produksi nasional tanaman ini mengalami penurunan hingga 64 165 ton per tahun
selama 2013-2016. Penurunan produktivitas dapat disebabkan infeksi bakteri
Ralstonia solanacearum dan nematoda Meloidogyne spp. Peningkatan intensitas
penyakit terjadi ketika kedua patogen tersebut menyerang secara bersamaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan teknik pengendalian
penyakit yang disebabkan infeksi ganda antara Ralstonia solanacearum dan
Meloidogyne spp. pada tomat dengan memanfaatkan bakteri endofit. Bakteri
endofit diisolasi dari dua genus mangrove yang tumbuh di Indonesia, yaitu Apiapi
(Avicennia sp.) dan Bakau (Rhizophora sp.). Penggunaan dua tanaman ini
sebagai sumber inang bakteri endofit didasarkan pada potensi mangrove Indonesia
yang setara 27% luas hutan mangrove dunia. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
Eksplorasi dan isolasi bakteri endofit dari tumbuhan mangrove yang berasal dari
beberapa lokasi di Pulau Jawa, (2) Menguji dan mengkarakterisasi isolat bakteri
endofit yang berpotensi dalam pengendalian Meloidogyne spp. dan R.
solanacearum pada tanaman tomat.
Sampel tumbuhan mangrove Avicennia sp. dan Rhizophora sp. sebagai
sumber endofit diambil dari Pantai Indah Kapuk, Karangsong-Indramayu (Jawa
Barat), Baros-Bantul (Yogyakarta), dan Alas Purwo-Banyuwangi (Jawa Timur).
Bakteri endofit diisolasi dari mangrove dengan metode sterilisasi permukaan
dengan NaOCl 2 % dan alkohol 70%. Sebanyak 843 isolat bakteri endofit
berhasil diisolasi dari akar kedua tanaman dan 403 isolat diantaranya
menunjukkan reaksi negatif pada pengujian reaksi hipersensitivitas pada
tembakau dan hemolisis pada agar darah. Sebanyak 403 isolat tersebut selanjutnya
diuji kemampuan antibiosis secara in vitro terhadap R. solanacearum dan
Meloidogyne spp. dan 19 isolat bakteri endofit yang menunjukkan kemampuan
penekanan terhadap patogen tersebut.
Karakterisasi fisiologi terhadap 19 isolat bakteri endofit tersebut
menunjukkan 11 isolat bakteri endofit termasuk bersifat Gram negatif dan 8
Gram positif, 14 isolat memproduksi enzim protease, 11 isolat penghasil enzim
kitinase, 14 isolat sebagai pelarut fosfat, dan 9 isolat mampu menambat nitrogen.
Semua isolat bakteri endofit yang diuji menunjukkan kemampuan memproduksi
IAA
Pengujian bakteri endofit sebagai pemacu pertumbuhan tanaman pada benih
padi varietas Sidenok dan tomat varietas Tantina F1 menunjukkan, bahwa benih
tomat dan padi yang diberi perlakuan bakteri endofit menunjukkan pertumbuhan
lebih baik dibandingkan kontrol. Peningkatan tinggi tanaman pada tanaman padi
dengan perlakuan bakteri endofit mencapai lebih dari 30%, sedangkan untuk
tanaman tomat dengan perlakuan endofit JRK5-4, KAT5-1 dan BAT2-2 mampu
meningkatkan pertumbuhan mencapai 51-73%.
Bakteri endofit isolat BAT2-2 mampu menekan jumlah puru Meloidogyne
spp. pada tanaman tomat sebesar 31.4%, sedangkan isolat YRK5-3 mampu
mengurangi kerusakan akar akibat Meloidogyne spp. sebesar 34%. Perlakuan
bakteri endofit YRK5-3 terhadap tanaman tomat yang diinokulasi R.
solanacearum dan Meloidogyne spp. mampu menurunkan jumlah puru akar
hingga 31.2% serta kerusakan akar hingga 39.1%. Bakteri endofit isolat BAT2-2
mampu memperpanjang masa inkubasi, dan mengurangi intensitas penyakit
sebesar 37.5%. Secara umum perlakuan bakteri endofit KAK2-8 mampu
meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat, jumlah daun, panjang akar,
persentase berbunga, bobot basah hingga bobot kering tanaman.
Collections
- MT - Agriculture [3778]