Evaluasi Lanskap untuk Green Infrastructure pada Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbuka Biru di Sentul City, Bogor
View/ Open
Date
2017Author
Faradilla, Erlinda
Arifin, Hadi Susilo
Kaswanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Sentul City sebagai kota baru hendaknya dapat memenuhi kebutuhan air
dari seluruh penghuni kota. Sentul City memiliki curah hujan mendekati 4 000
mm/tahun tetapi sebagian besar area kajian memiliki air tanah yang langka.
Dengan topografi kawasan, curah hujan yang tinggi, dan kedekatan dengan
sungai, Sentul City merupakan potensi yang bagus untuk membuat danau buatan
dan rain garden untuk kolam retensi dan untuk pengisian kembali air tanah.
Sebuah analisis tentang kesesuaian lahan untuk ruang terbuka hijau dan ruang
terbuka biru di Sentul City diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan
di Sentul City, terutama sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang terbuka biru
(RTB).
Kajian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan peta penutupan lahan Sentul
City saat ini, untuk mendapatkan peta kesesuaian lahan untuk RTH dan RTB,
untuk mendapatkan peta ketersediaan lahan untuk RTH dan RTB, serta untuk
mendapatkan konsep manajemen RTH dan RTB. Penelitian ini dilakukan dengan
metode evaluasi lahan menggunakan alat Sistem Informasi Geografis. Konsep
manajemen RTH dan RTB disusun dengan pendekatan konsep Water Sensitive
City (WSC) dan menggunakan penerapan elemen Water Sensitive Urban Design
(WSUD) berupa green infrastructure.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutupan lahan di Sentul City terdiri
atas tiga kelas, yaitu 65% daerah bervegetasi (RTH), 33% lahan terbangun, dan
2% badan air (RTB). Lahan yang sesuai untuk taman, sesuai untuk hutan kota,
dan sangat sesuai untuk danau adalah sebesar 95.81%, 86%, dan 3.70%. Lahan
yang sesuai dan tersedia untuk taman, hutan kota, dan danau adalah 51%, 56%,
dan 54% dari area kajian. Rekomendasi manajemen lanskap untuk RTH dan RTB
pada area konservasi adalah pemanfaatan sebagai taman dengan luas 3.96%, hutan
kota seluas 3.16%, danau buatan seluas 1.82%. Elemen WSUD seperti bioretensi,
green street, lahan basah, dan vegetasi dapat diaplikasikan di Sentul City. Elemen
WSUD berupa infrastruktur hijau diterapkan dalam bentuk taman sebagai elemen
vegetasi, hutan kota sebagai vegetasi dan green street, danau sebagai badan air,
dan rain garden sebagai lahan basah dan biofiltrasi. Estimasi penambahan suplai
air melalui danau buatan adalah sebesar 3 843 600 m3, yang diproyeksikan dapat
menjadi pasokan air tambahan untuk memenuhi kebutuhan air hingga tahun 2039.
Collections
- MT - Agriculture [3772]